IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Konflik Geopolitik di Timur Tengah Mereda, Harga Minyak Anjlok!

By Aurelia Tanu 1 year ago Bisnis
Image source: AP/ e360.yale.edu
SHARE

[Medan | 23 April 2024] Harga minyak pada perdagangan hari Senin (22/4/2024) terpantau melemah, dengan harga minyak mentah acuan Brent turun 0,86% ke US$ 86,53 per barel, dan minyak West Texas Intermediate (WTI) merosot 0,26% ke US$ 82,92 per barel.

Harga minyak mentah dunia yang melemah ke posisi terendah ini pun terjadi lantaran tekanan geopolitik antara Israel-Iran mulai mereda, setelah Iran meremehkan serangan Israel di wilayahnya minggu lalu dan mengatakan pihaknya tidak berencana untuk menanggapinya.

Namun, investor akan terus mengamati keadaan di wilayah tersebut karena Iran merupakan salah satu dari tiga produsen minyak terbesar di OPEC yang mengirim sebagian besar produksinya ke Tiongkok dan negara-negara lain di luar kendali keuangan Amerika Serikat (AS).

Selain itu, harga minyak dunia terkoreksi setelah kapasitas cadangan minyak dunia tertinggi dalam beberapa tahun terakhir dan penumpukan stok komersial telah terjadi pada bulan ini. Hal ini akan mengimbangi beberapa risiko geopolitik yang masih ada di pasar sejak serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober lalu.

Para analis memperkirakan OPEC+, yang sekali lagi dengan kuat kembali mengendalikan pasar minyak, mempunyai kapasitas cadangan sekitar lima juta barel per hari (bph). Angka ini merupakan kapasitas cadangan tertinggi yang dimiliki OPEC sejak resesi 2009, kecuali pada tahun 2020 saat pandemi menyebabkan penurunan permintaan yang signifikan.

Tingginya kapasitas cadangan OPEC+, peningkatan stok baru-baru ini di pasar-pasar utama, dan peningkatan lebih lanjut dalam produksi non-OPEC+ tahun ini dapat meredam dampak harga dari ketegangan di Timur Tengah. Jika tidak ada gangguan nyata terhadap pasokan, maka harga minyak a akan sulit naik hingga mencapai US$ 100 per barel.

You Might Also Like

Morgan Stanley Borong 28,19 Juta Saham AMRT, Ada Apa?

PTBA Bagi Dividen Rp 3,82 Triliun, Setara Rp 332 per Saham

ANTM Bakal Bagi Dividen 100% dari Laba 2024, Setara Rp 151,77

Saham KRAS Mendadak ARA, Ada Apa?

Mau Restrukturisasi dan Rombak Pengurus, Saham Garuda (GIAA) Siap Terbang?

TAGGED: harga minyak dunia, Iran vs Israel, kondisi geopolitik, konflik timur tengah
Aurelia Tanu April 22, 2024 April 23, 2024
Previous Article MK Tolak Gugatan Pilpres AMIN, 3 Hakim Dissenting Opinion
Next Article Rupiah di Ujung Tanduk, BI Bakal Naikkan Suku Bunga?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?