Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025) dini hari. Serangan ini dilancarkan atas permintaan Israel untuk melumpuhkan program nuklir Iran. Presiden Donald Trump menegaskan hanya ada dua pilihan untuk Iran: perdamaian atau menghadapi tragedi lebih besar.
Ia memperingatkan Iran agar tidak membalas dan menyatakan bahwa AS siap melakukan serangan susulan bila perlu. Iran langsung merespons dan mengancam akan menyerang balik pangkalan militer Amerika di Timur Tengah. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut Amerika harus siap menanggung akibatnya.
Serangan ini menuai kecaman banyak pihak. PBB, Venezuela, Kuba, dan Meksiko menilai tindakan Amerika Serikat melanggar hukum internasional dan bisa memperburuk konflik. Mereka mendesak agar ketegangan segera diselesaikan lewat jalur diplomatik.