Lonjakan harga saham hampir selalu diawali oleh perubahan di laporan keuangan, bukan oleh rumor pasar. Menjelang 2026, ada emiten yang mulai menunjukkan sinyal penting: pendapatan tahunan tumbuh konsisten, sementara tekanan biaya perlahan menurun. Di permukaan, kinerjanya terlihat biasa. Namun bagi investor yang jeli, ini adalah fase awal sebelum pasar bereaksi.
Revenue yang stabil dan berulang menurunkan risiko bisnis dan membuat proyeksi ke depan lebih jelas. Meski laba bersih belum melonjak, margin operasional mulai membaik, menandakan skala usaha mulai bekerja. Ketika pendapatan terus naik dan beban ekspansi mereda, laba biasanya akan menyusul.
Pasar sering terlambat membaca perubahan ini. Saat laporan tahunan akhirnya menunjukkan laba yang lebih solid dan arus kas membaik, re-rating valuasi bisa terjadi cepat. Saham yang selama ini sepi justru berpotensi menjadi sorotan. Analis melihat beberapa saham yang berpotensi mengalami kenaikan harga saham melalui kenaikan pendapatan tahunan mereka yang di perkirakan naik selama tahun 2025. Adapun emiten yang sudah dirangkum oleh analis sebagai berikut:
- WIFI
Kinerja keuangan emiten penyedia layanan internet WIFI menunjukkan akselerasi signifikan sepanjang 2025, sekaligus membuka ruang proyeksi pertumbuhan berkelanjutan ke depan. Hingga kuartal III 2025, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,01 triliun, dengan realisasi kuartal III mencapai Rp501 miliar, melonjak tajam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian tersebut menempatkan estimasi pendapatan tahunan 2025 di kisaran Rp1,35 triliun, mencerminkan lonjakan skala usaha yang agresif. Emiten ini diproyeksikan mendapat kenaikan pendapatan sebesar 100% dari tahun sebelumnya dengan perkiraan pendapatan pada FY25 Rp1,4 triliun.
Kenaikan pendapatan WIFI pada kuartal III 2025 terutama dipicu oleh mulai beroperasinya jaringan Fiber-to-the-Home (FTTH) secara komersial. Infrastruktur yang sebelumnya berada di fase pembangunan kini memasuki tahap monetisasi, seiring bertambahnya pelanggan aktif di wilayah padat Pulau Jawa. Pertumbuhan pendapatan juga ditopang oleh kontribusi yang lebih besar dari anak usaha PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), yang telah masuk fase operasional penuh dan dikonsolidasikan ke laporan keuangan grup. Peningkatan.
- CDIA
Pendapatan emiten CDIA menunjukkan lonjakan yang mengarah pada potensi pelipatan kinerja di akhir 2025. Hingga kuartal III 2025, perseroan telah mencatatkan pendapatan kumulatif yang menempatkan estimasi pendapatan FY25 di kisaran Rp2,4 triliun. Angka ini melonjak sekitar 48% dibandingkan 2024 yang sebesar Rp1,62 triliun, dan hampir dua kali lipat (+99%) dibandingkan 2023 yang berada di level Rp1,16 triliun.
Saat ini, CDIA mengoperasikan sekitar tujuh kapal dengan kapasitas menengah, yang menjadi tulang punggung operasional pengangkutan laut perseroan. Untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan dan meningkatkan efisiensi, CDIA juga menambah dua kapal chemical tanker baru berkapasitas lebih besar. Penambahan armada ini menunjukkan bahwa perseroan tidak hanya menjaga kapasitas eksisting, tetapi juga mempersiapkan fondasi pertumbuhan jangka menengah hingga panjang.
- CUAN
Lonjakan pendapatan CUAN sepanjang 2025 menunjukkan bahwa perseroan tengah berada dalam fase ekspansi bisnis yang sangat agresif. Pertumbuhan tidak hanya terjadi di satu kuartal, tetapi berlanjut secara konsisten dari Q1 hingga Q3, dengan tren pendapatan yang terus meningkat. Total pendapatan dari emiten CUAN sendiri sudah lebih besar dibandingkan dengan pendapatan di tahun 2024 secara keseluruhan. Dimana hingga Q3 pendapatan CUAN berada pada angka Rp13.073 miliar. Artinya secara garis besar analis memproyeksikan FY25 berada pada angka Rp17.500 miliar atau sebesar 37,7%.
Perusahaan yang dimiliki taipan Prajogo Pangestu ini mendirikan unit pembangkit listrik baru, mengambil alih pendanaan pasar modal lewat obligasi dan sukuk berkelanjutan, serta mendapatkan research coverage dengan proyeksi pendapatan yang sangat agresif untuk akhir 2025. Strategi tersebut mencerminkan bahwa CUAN sedang bergerak dari sekadar perusahaan tambang menjadi entitas energi & sumber daya yang lebih terintegrasi, membuka peluang pertumbuhan pendapatan yang lebih stabil dan beragam. Hal ini penting bagi investor yang tidak hanya melihat angka saat ini, tetapi juga pondasi bisnis jangka panjang.
Technical Analysis
- WIFI
BUY ON SUPPORT
ENTRY: 3400-3320
TP 1: 3930
TP 2: 4440
TP 3: 5475
SL<3200
- CDIA
BUY ON SUPPORT
ENTRY: 1825-1780
TP 1: 1965
TP 2: 2120
TP 3: 2450
SL<1730
- CUAN
BUY ON SUPPORT
ENTRY: 2320-2270
TP 1: 2550
TP 2: 2760
TP 3: 2900
SL<2190
Disclaimer On
Buletin ini dimaksudkan untuk tujuan informasi dan bukan sebagai dasar untuk membeli dan menjual keputusan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan memahami isi buletin sebelum mengambil tindakan terkait. Oleh karena itu, PT Fawz Finansial Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung atau tidak langsung yang diderita oleh klien sebagai akibat dari penggunaan informasi dalam buletin ini.kinerja masa depan. Klien harus mengetahui dan memahami risiko di Pasar Modal dan
By Zikri Fawz Finansial Indonesia
