IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Newsletter

Jepang Akan Naikkan Suku Bunga, The Next Market Shock?

By Aurelia Tanu 3 hours ago Newsletter
Image source: AP/ ig.com
SHARE

PT Fawz Finansial Indonesia
Newsletter Bonds Market
15 Desember 2025


Benchmark Series

Series Maturity Date Coupon Price 14/11/2025 Price 1/12/2025 Price Changes
FR0106 15 Aug 2040 7,125% 106.80 106.95 -0.9%
FR0103 15 Jul 2035 6,750% 103.60 104.65 -1.3%
FR0104 15 Jul 2030 6,500% 103.05 103.85 -1.6%
FR0098 15 Jun 2038 7,125% 106.35 107.00 -0.7%
FR0097 15 Jun 2043 7,125% 106.05 106.40 -0.7%

Obligasi Terlaris Berdasarkan Volume 

Series Avg Price Volume (bio) Freq
FR0104 103.56 2,037.47 31.00
PBS030 101.42 1,315.46 195.00
FR0106 106.49 879.41 35.00
FR0101 104.31 826.44 25.00
PBS040 97.61 625.67 26.00

Benchmark All Time High (ATH) & All Time Low (ATL)

Series Yield Bid Offer
ATL ATH ATL ATH ATL ATH
FR0106 6,90% 7,34% 98,04 107,05 97,71 107,35
FR0103 6,28% 7,21% 96,65 105,55 96,65 106,15
FR0104 6,05% 7,06% 97,50 104,00 96,50 104,60
FR0098 6,21% 7,24% 99,15 108,80 98,05 107,80
FR0097 6,34% 7,49% 96,20 108,80 94,99 108,05
Image source: AP/ ig.com

Jepang Akan Naikkan Suku Bunga, The Next Market Shock?

Bank of Japan (BOJ) hampir pasti akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 0,75% pada pertemuan kebijakan 18–19 Desember 2025. Dua survei besar, Bloomberg dan Reuters, menunjukkan bahwa 90% ekonom dalam survei Reuters dan seluruh 50 ekonom dalam survei Bloomberg memperkirakan langkah tersebut akan terjadi. Kenaikan suku bunga ini akan menjadi yang pertama sejak Januari 2025 dan sekaligus menandai dimulainya kembali siklus pengetatan BOJ setelah jeda panjang sejak era suku bunga ultra-rendah.

Kenapa Jepang Menaikkan Suku Bunganya?
Kenaikan suku bunga pada Desember ini didorong oleh beberapa faktor utama. Pertama, inflasi inti Jepang masih bertahan di kisaran 3%, lebih tinggi dari target 2%, sehingga BOJ perlu memperketat kebijakan untuk mencegah tekanan harga semakin menguat. Kedua, yen yang terus melemah telah membuat biaya impor naik, menambah tekanan inflasi dari sisi biaya. Dengan menaikkan suku bunga, BOJ berharap dapat menahan depresiasi yen dan menstabilkan nilai tukar. Ketiga, kenaikan upah yang cukup kuat dalam dua tahun terakhir menunjukkan bahwa permintaan domestik semakin solid, sehingga ekonomi dinilai sudah lebih tahan terhadap kenaikan suku bunga. Kombinasi faktor-faktor ini membuat BOJ melihat momentum yang tepat untuk mulai menormalisasi kebijakan moneter setelah satu dekade suku bunga ultra-rendah.

Jepang adalah “Sumber Dana Murah” Dunia
Selama hampir satu dekade (2016–2024), suku bunga Jepang berada di level –0,10%, menjadikannya salah satu sumber pendanaan termurah di dunia. Dengan bunga yang hampir nol, investor global meminjam dana dari Jepang untuk kemudian menempatkannya ke aset berimbal hasil tinggi di luar negeri. Strategi ini dikenal sebagai carry trade.

Cara kerjanya: pinjam yen dengan bunga sangat rendah → investasikan ke negara yang memberikan imbal hasil lebih tinggi (misalnya obligasi AS atau Indonesia)

Strategi ini sangat menguntungkan ketika selisih suku bunga (interest rate differential) lebar. Contohnya, jika investor meminjam JPY 10 miliar dengan bunga hampir 0%, lalu menempatkannya pada obligasi dengan imbal hasil 5%, maka keuntungan setahunnya mencapai JPY 500 juta, hampir tanpa biaya pendanaan. Namun ketika BOJ menaikkan suku bunga, biaya pinjaman yen ikut naik. Jika bunga naik dari 0,50% → 0,75%, maka margin keuntungan carry trade langsung tergerus.

Penurunan margin akibat kenaikan suku bunga Jepang sebesar 25 bps (0,25%) sebenarnya terlihat kecil. Namun bagi investor yang mengelola dana dalam skala triliunan yen, kenaikan biaya pendanaan sekecil ini dapat menghapus sebagian besar keuntungan carry trade, terutama karena strategi ini biasanya memakai leverage tinggi.

Akibatnya, banyak investor akan memilih untuk menutup posisi carry trade. Proses penutupan ini mengharuskan mereka membeli yen untuk mengembalikan pinjaman yen yang sebelumnya mereka gunakan. Aksi beli yen secara masif dalam waktu singkat bisa membuat yen menguat tajam, dan pergerakan mendadak seperti inilah yang sering memicu volatilitas dan gejolak di pasar keuangan global.

Kalau Suku Bunga Naik, Dana Potensi Balik ke Jepang
Kenaikan suku bunga BOJ membuat strategi carry trade menjadi kurang menguntungkan. Investor yang sebelumnya meminjam yen murah untuk menempatkan dana ke obligasi atau aset berimbal hasil tinggi di luar negeri kini mulai menutup posisi dan membawa kembali dana ke Jepang. Penarikan dana ini memicu aliran modal balik (capital inflow) yang signifikan, terutama dari investor institusi Jepang yang merupakan pembeli asing terbesar obligasi global.

Dampak Global

  • Arus Modal Balik ke Jepang: Investor Jepang menutup posisi carry trade karena biaya pinjaman yen meningkat.
  • Penurunan Permintaan Obligasi AS: Investor Jepang adalah pembeli asing terbesar obligasi AS, sehingga penarikan dana menurunkan permintaan.
  • Yield Obligasi AS Naik: Harga obligasi turun → yield naik → suku bunga pinjaman dan mortgage di AS ikut meningkat.
  • Volatilitas Pasar Global: Pergerakan dana cepat menciptakan fluktuasi di pasar saham, obligasi, dan mata uang dunia.

Dampak ke Indonesia

  • Tekanan Rupiah: Penutupan posisi carry trade meningkatkan permintaan yen, sehingga rupiah melemah sementara.
  • Yield SUN Naik: Investor menyesuaikan portofolio → yield Surat Utang Negara jangka pendek dan menengah naik.
  • Respons Bank Indonesia: BI mungkin mempertahankan suku bunga atau melakukan intervensi untuk menstabilkan pasar.
  • Volatilitas Pasar Domestik: Pasar obligasi dan saham menjadi lebih fluktuatif, terutama segmen sensitif terhadap arus dana asing.

Akankah Terjadi Market Shock?
Kenaikan suku bunga Bank of Japan tidak hanya mempengaruhi arus modal, obligasi, dan mata uang, tetapi juga berpotensi memicu market shock melalui efek lanjutan yang lebih luas. Penutupan posisi carry trade oleh investor Jepang dapat memicu gejolak likuiditas di pasar global, karena dana dalam jumlah besar berpindah dengan cepat dari aset berisiko ke yen. Selain itu, kenaikan suku bunga dapat memicu re-pricing aset di berbagai kelas investasi, termasuk saham global, ekuitas negara berkembang, properti, dan derivatif, yang selama ini mengandalkan pendanaan murah.

Pergerakan mendadak ini juga bisa memicu kecemasan investor dan aksi jual berantai, sehingga volatilitas pasar meningkat tajam dalam waktu singkat. Bahkan pasar kripto, yang sebagian besar dipengaruhi oleh arus modal global, berisiko mengalami penurunan harga mendadak karena investor menarik dana untuk memanfaatkan suku bunga yang lebih tinggi di Jepang. Dengan kata lain, kenaikan suku bunga Jepang memiliki potensi untuk menjadi katalis shock mendadak di pasar global, yang efeknya bisa terasa luas dan tak terduga.

Rekomendasi
Meskipun The Fed baru saja memangkas suku bunga, ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk ikut memangkas saat ini cukup terbatas. Hal ini karena Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 0,75% pada 18–19 Desember, yang berpotensi memicu arus modal besar kembali ke Jepang. Aliran modal ini bisa menekan rupiah secara tajam dan mendorong yield obligasi domestik naik. Dalam situasi seperti ini, BI perlu menahan suku bunga agar nilai tukar tetap stabil dan likuiditas pasar terjaga, sekaligus meminimalkan risiko volatilitas di pasar obligasi dan pasar uang domestik.

Bagi investor obligasi Indonesia, kondisi ini justru bisa menjadi kesempatan untuk membeli. Obligasi tenor pendek (1–3 tahun) lebih aman karena harganya relatif stabil dan sensitivitasnya terhadap kenaikan suku bunga global lebih rendah. Sedangkan obligasi tenor menengah hingga panjang (5–10 tahun atau lebih) yang harganya kemungkinan turun akibat kenaikan yield global bisa dijadikan pilihan bagi investor yang siap menahan hingga jatuh tempo, sehingga tetap memperoleh imbal hasil menarik.

Obligasi IDR
Tenor Pendek (3-5 tahun) FR40, FR84, FR59, FR104, FR82, PBS03, PBS32
Tenor Menengah (5-10 Tahun) FR87, FR91, FR96, FR100, FR103
Tenor Panjang (>10 Tahun) FR98, FR106, FR92, FR97, FR107, FR76, FR89, FR102, FR108 PBS37, PBS38

Obligasi USD
Tenor Pendek (3-5 tahun) Indon26, Indon27, Indon27N
Tenor Menengah (5-10 Tahun) Indon32, Indon33
Tenor Panjang (>10 Tahun) Indon47N, Indon47, Indon53, Indon52

 

Disclaimer:
Buletin ini dimaksudkan untuk tujuan informasi dan bukan sebagai dasar untuk membeli dan menjual keputusan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Klien harus mengetahui dan memahami risiko di Pasar Modal dan memahami isi buletin sebelum mengambil tindakan terkait. Oleh karena itu, PT Fawz Finansial Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung atau tidak langsung yang diderita oleh klien sebagai akibat dari penggunaan informasi dalam buletin ini.

By Aurel Fawz Finansial Indonesia

 

You Might Also Like

Saham Ini Diprediksi Bakal Akan Melejit Di Tahun 2026!

Desember Bullish, Efek Santa Claus Rally dan Window Dressing di Akhir Tahun

Sisa Sebulan, Akankah Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Tercapai?

Shutdown AS Resmi Berakhir, Semua Mata Tertuju Kepada Kebijakan Trump Selanjutnya

Pabrik Chemical FPNI Lebih Besar dari TPIA, Siap Menjadi Market Leader Petrokimia?

TAGGED: BOJ, Jepang, market shock, pasar global, suku bunga Jepang
Aurelia Tanu December 15, 2025 December 15, 2025
Previous Article Saham Ini Diprediksi Bakal Akan Melejit Di Tahun 2026!
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?