IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Newsletter

Bagaimana Nasib Obligasi di Tangan Menteri Keuangan Baru Purbaya?

By Aurelia Tanu 2 hours ago Newsletter
Image source: AP/ cnnindonesia.com
SHARE

PT Fawz Finansial Indonesia
Newsletter Bonds Market
15 September 2025


Benchmark Series

Series Maturity Date Coupon Price 1/8/2025 Price 15/8/2025 Price Changes
FR0106 15 Aug 2040 7,125% 103.00 104.00 0.6%
FR0103 15 Jul 2035 6,750% 101.80 103.60 0.5%
FR0104 15 Jul 2030 6,500% 101.70 104.15 0.8%
FR0098 15 Jun 2038 7,125% 103.65 103.90 -0.2%
FR0097 15 Jun 2043 7,125% 102.75 103.50 0.0%

Obligasi Terlaris Berdasarkan Volume 

Series Avg Price Volume (bio) Freq
FR0104 103.76 887.53 20.00
FR0103 103.19 853.00 27.00
FR0080 108.18 389.84 4.00
FR0106 103.43 349.00 14.00
FR0108 101.49 311.97 13.00

Benchmark All Time High (ATH) & All Time Low (ATL)

Series Yield Bid Offer
ATL ATH ATL ATH ATL ATH
FR0106 6,90% 7,34% 98,04 103,65 97,71 101,30
FR0103 6,28% 7,21% 96,65 103,60 96,65 102,90
FR0104 6,05% 7,06% 97,50 102,30 96,50 101,45
FR0098 6,21% 7,24% 99,15 108,80 98,05 107,80
FR0097 6,34% 7,49% 96,20 108,80 94,99 108,05
Image source: AP/ cnnindonesia.com

Bagaimana Nasib Obligasi di Tangan Menteri Keuangan Baru Purbaya?

Kementerian Keuangan Indonesia mengalami pergantian kepemimpinan dalam reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025. Dalam perombakan tersebut, Sri Mulyani Indrawati resmi digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan. Pergantian ini menjadi salah satu reshuffle terbesar sejak awal pemerintahan, mengingat posisi Menteri Keuangan selalu menjadi kunci dalam menjaga stabilitas fiskal dan kepercayaan pasar, sekaligus menandai berakhirnya masa jabatan Sri Mulyani yang hampir sembilan tahun memimpin kebijakan fiskal Indonesia.

Bagaimana Respon Pasar Obligasi Indonesia?

Pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya langsung menimbulkan shock di pasar obligasi, dimana yield obligasi 10 tahun Indonesia terpantau langsung naik signifikan ke level 6,46%. Pasar mempertanyakan apakah defisit anggaran akan melebar, berapa besar penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ke depan, dan seberapa konsisten Menkeu baru akan menjaga disiplin fiskal.

Menteri Keuangan memiliki peran kunci di pasar obligasi karena bertanggung jawab atas kebijakan fiskal dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). Setiap tahun, pemerintah menerbitkan obligasi untuk membiayai defisit anggaran, dan besaran penerbitan ini sangat tergantung pada strategi Menkeu.

Jika Menkeu lebih ekspansif, penerbitan obligasi meningkat → harga obligasi turun → yield naik. Sebaliknya, jika Menkeu konservatif menahan defisit → pasokan SBN terkendali → yield stabil.

Pergantian Menkeu, apalagi dari menteri lama yang sudah memiliki rekam jejak (Sri Mulyani) ke Menkeu baru (Purbaya), memunculkan ketidakpastian. Akibatnya, investor asing cenderung menahan pembelian obligasi sementara, menunggu sinyal awal kebijakan, sehingga yield obligasi naik.

Gebrakan dan Strategi Awal Purbaya

1. Guyuran Dana ke Himbara Rp200 Triliun
Purbaya memindahkan kas negara dari Bank Indonesia ke lima bank Himbara untuk memperkuat likuiditas dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil. Alokasi dana meliputi Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta BSI Rp10 triliun.

2. Target Pertumbuhan Ekonomi 6-6,5% dalam 2 Tahun
Purbaya menargetkan ekonomi Indonesia tumbuh 6–6,5% dalam satu hingga dua tahun mendatang. Target ini bergantung pada pengelolaan permintaan domestik yang efektif dan penyelarasan kebijakan fiskal. Strategi ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, agar mesin ekonomi berjalan serentak, berbeda dari sebelumnya yang cenderung terpisah.

3. Pelonggaran Transfer ke Daerah (TKD)
Purbaya membuka kemungkinan meningkatkan alokasi belanja transfer ke daerah dalam RAPBN 2026, yang sebelumnya dipangkas hampir 25% menjadi Rp649,9 triliun dari Rp864 triliun. Besaran tambahan masih menunggu persetujuan Komisi XI DPR. Langkah ini diharapkan membuat daerah lebih kondusif, sehingga pembangunan ekonomi lokal dapat berjalan lebih optimal.

4. Revisi Defisit APBN 2026
Purbaya memberi sinyal akan meninjau kembali target defisit APBN 2026, yang sebelumnya ditetapkan 2,48% atau Rp638,8 triliun dari total penerimaan Rp3.147 triliun. Perubahan angka defisit akan diputuskan bersama Badan Anggaran DPR, sehingga masih belum pasti apakah naik atau turun.

5. Pengawasan Anggaran Kementerian/Lembaga (K/L)
Purbaya berencana mendatangi K/L yang belum optimal dalam penggunaan anggaran. Pendekatan door-to-door ini bertujuan mendorong penyerapan anggaran, meminta klarifikasi keterlambatan, dan meningkatkan transparansi. Evaluasi rutin akan memastikan anggaran digunakan maksimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.

Dampak Strategi Purbaya ke Obligasi Indonesia
Strategi awal Menkeu Purbaya membawa sinyal campuran bagi pasar obligasi Indonesia. Guyuran dana Rp200 triliun ke Himbara meningkatkan likuiditas perbankan dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil, yang secara tidak langsung bisa memperkuat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan yang lebih tinggi berpotensi meningkatkan penerimaan pajak, sehingga defisit fiskal bisa terkendali, hal ini menjadi sinyal positif bagi investor obligasi.

Di sisi lain, rencana pelonggaran transfer ke daerah dan kemungkinan revisi defisit APBN 2026 bisa menambah belanja pemerintah. Jika defisit melebar, pemerintah harus menerbitkan lebih banyak SBN, yang bisa menekan harga obligasi dan mendorong yield naik. Investor asing, yang menjadi pemain besar di pasar obligasi, cenderung menunggu kepastian kebijakan sebelum menambah pembelian, sehingga volatilitas jangka pendek bisa meningkat.

Namun, strategi pengawasan langsung K/L untuk memastikan penyerapan anggaran maksimal menjadi faktor positif. Transparansi dan penyerapan anggaran yang lebih cepat memberi sinyal bahwa pemerintah serius menjaga stabilitas fiskal, yang pada akhirnya mendukung harga obligasi jangka panjang.

Singkatnya, strategi Purbaya menawarkan peluang dan risiko:
Peluang: Likuiditas meningkat, pertumbuhan ekonomi kuat → yield obligasi bisa stabil, investor jangka panjang tertarik.
Risiko: Defisit melebar → penerbitan SBN naik → yield bisa naik sementara, volatilitas meningkat.

Prospek Obligasi Indonesia Kedepannya
Ke depan, prospek obligasi Indonesia dipengaruhi oleh kombinasi kebijakan fiskal Menkeu Purbaya dan kebijakan moneter global maupun domestik. Adapun pekan ini, pasar obligasi Indonesia akan menghadapi dua faktor utama terkait suku bunga. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuan pada level saat ini, yang menjaga biaya pendanaan domestik tetap terkendali dan yield obligasi jangka pendek hingga menengah relatif stabil.

Sementara itu, The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, yang membuat obligasi Indonesia lebih menarik bagi investor asing karena imbal hasil relatif lebih tinggi. Kombinasi suku bunga domestik yang stabil dan penurunan suku bunga global ini memberikan prospek positif bagi pasar obligasi Indonesia, dengan potensi harga obligasi naik dan yield menurun, meskipun volatilitas jangka pendek tetap ada karena investor menunggu kepastian arah kebijakan fiskal Menkeu baru.

Rekomendasi
Melihat kondisi pasar saat ini, investor menghadapi kombinasi suku bunga global yang diperkirakan turun dan ketidakpastian kebijakan fiskal Menkeu baru Purbaya. Penurunan suku bunga The Fed biasanya membuat obligasi tenor panjang lebih menarik, karena harga obligasi jangka panjang lebih sensitif terhadap penurunan suku bunga, berpotensi memberikan capital gain lebih tinggi. Namun, ketidakpastian awal mengenai arah defisit, belanja pemerintah, dan penerbitan SBN membuat volatilitas obligasi jangka panjang meningkat dalam jangka pendek. Dalam kondisi ini, obligasi jangka pendek bisa dipertimbangkan untuk menahan risiko sementara menunggu sinyal kebijakan fiskal lebih jelas, sambil tetap mengakumulasi obligasi jangka panjang seiring dengan tren penurunan suku bunga baik dari domestik maupun global.

Rekomendasi:

  • Obligasi IDR 

Tenor Pendek (3-5 tahun) FR40, FR84, FR59, FR95, FR101, FR104, FR82, PBS03, PBS21

Tenor Menengah (5-10 Tahun) FR87, FR91, FR96 , FR65, FR100, FR103, PBS29

Tenor Panjang (>10 Tahun) FR98, FR106, FR92, FR97, FR107, FR76, FR89, FR102, FR105, PBS37, PBS39, PBS05, PBS33, PBS38 

  • Obligasi USD

Tenor Pendek (3-5 tahun) Indon26, Indon29 New 

Tenor Menengah (5-10 Tahun) Indon30 New, Indon35

Tenor Panjang (>10 Tahun) Indon53, Indon52, Indon44, Indon46, Indon49

 

Disclaimer:

Buletin ini dimaksudkan untuk tujuan informasi dan bukan sebagai dasar untuk membeli dan menjual keputusan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Klien harus mengetahui dan memahami risiko di Pasar Modal dan memahami isi buletin sebelum mengambil tindakan terkait. Oleh karena itu, PT Fawz Finansial Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung atau tidak langsung yang diderita oleh klien sebagai akibat dari penggunaan informasi dalam buletin ini.

By Aurel Fawz Finansial Indonesia

 

 

You Might Also Like

Ada Aksi Demo Bubarkan DPR, Bagaimana Nasib Obligasi Indonesia?

The Fed Hampir 100% Pangkas Suku Bunga di September, Obligasi Siap-siap Meroket?

The Fed Abaikan Trump dan Tahan Suku Bunga: Kesempatan Akumulasi Obligasi Lagi?

Ada Rumor Ketua The Fed Powell Mau Resign, Obligasi Siap-siap Meroket?

Jeda Tarif AS Berakhir 9 Juli, Obligasi Bakal Kembali Meroket?

TAGGED: Menkeu baru Purbaya, obligasi indonesia, obligasi RI, pasar obligasi Indonesia, pasar obligasi RI, purbaya, rekomendasi obligasi
Aurelia Tanu September 15, 2025 September 15, 2025
Previous Article Aliran Modal Asing Keluar RI di Pekan Kedua September 2025 Tembus Rp 14,24 Triliun
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?