IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Newsletter

Asing Ramai Jual Obligasi Indonesia, Profit Taking atau Ada Sinyal Lain?

By Aurelia Tanu 5 hours ago Newsletter
Image source: AP/ voi.id
SHARE

PT Fawz Finansial Indonesia
Newsletter Bonds Market
1 Oktober 2025


Benchmark Series

Series Maturity Date Coupon Price 15/8/2025 Price 1/10/2025 Price Changes
FR0106 15 Aug 2040 7,125% 104.00 104.00 0.0%
FR0103 15 Jul 2035 6,750% 103.60 103.40 -0.2%
FR0104 15 Jul 2030 6,500% 104.15 104.40 0.2%
FR0098 15 Jun 2038 7,125% 103.90 104.05 0.1%
FR0097 15 Jun 2043 7,125% 103.50 103.25 -0.2%

Obligasi Terlaris Berdasarkan Volume 

Series Avg Price Volume (bio) Freq
FR0073 114.22 574.65 5.00
FR0102 99.82 570.83 18.00
FR0096 104.92 398.93 4.00
PBS030 102.01 200.05 12.00
FR0091 102.73 156.16 10.00

Benchmark All Time High (ATH) & All Time Low (ATL)

Series Yield Bid Offer
ATL ATH ATL ATH ATL ATH
FR0106 6,90% 7,34% 98,04 103,65 97,71 101,30
FR0103 6,28% 7,21% 96,65 103,60 96,65 102,90
FR0104 6,05% 7,06% 97,50 102,30 96,50 101,45
FR0098 6,21% 7,24% 99,15 108,80 98,05 107,80
FR0097 6,34% 7,49% 96,20 108,80 94,99 108,05
Image source: AP/ voi.id

Asing Ramai Jual Obligasi Indonesia, Profit Taking atau Ada Sinyal Lain?

Pasar obligasi Indonesia menghadapi tekanan cukup besar sepanjang September 2025. Tekanan tersebut tercermin jelas dalam data arus modal asing sepanjang bulan September, yang menunjukkan konsistensi pelepasan kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) setiap minggunya.

Periode SBN Saham SRBI Total
1-3 September 2025 -7,69 T -3,87 T -5,29 T -16,85 T
8-11 September 2025 -5,45 T -2,22 T -6,57 T -14,24 T
15-18 September 2025 -5,49 T 0,16 T -2,79 T -8,12 T
22-25 September 2025 -2,16 T 4,51 T -5,06T -2,17 T

Dari Akumulasi ke Aksi Jual
Aksi jual sepanjang September cukup kontras dengan tren di paruh kedua 2025, ketika arus masuk asing deras mengalir ke pasar obligasi domestik. Faktor utamanya adalah kebijakan Bank Indonesia (BI) yang sejak awal tahun memangkas suku bunga acuan lebih dari sekali, sehingga memperlebar selisih yield dengan US Treasury. Optimisme juga diperkuat oleh ekspektasi pemangkasan The Fed yang akhirnya terealisasi pada September.

Namun, momentum penurunan suku bunga The Fed justru menjadi titik balik. Ketika ekspektasi sudah lama diperdagangkan (priced in), harga SBN mencapai level yang relatif tinggi. Pemangkasan 25 bps yang akhirnya diumumkan dianggap sesuai ekspektasi, bukan kejutan positif. Kondisi ini membuka ruang bagi investor asing untuk melakukan profit taking. Hal ini terlihat dari yield obligasi 10 tahun Indonesia yang terpantau terus berada dalam trend menurun dari kuartal II-2025 hingga September, sebelum akhirnya kembali naik, yang artinya harga turun.

Ketidakpastian The Fed di Oktober
Meski The Fed telah menurunkan suku bunga, arah kebijakan selanjutnya masih belum jelas. Beberapa pejabat bersikap dovish, membuka ruang penurunan lanjutan karena ekonomi AS melambat. Sebaliknya, kubu hawkish menegaskan inflasi belum terkendali sepenuhnya sehingga terlalu cepat melonggarkan bisa berisiko. Perbedaan pandangan ini membuat pasar ragu apakah The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada pertemuan Oktober. Ketidakpastian inilah yang memperkuat sikap hati-hati investor global terhadap aset berisiko, termasuk obligasi Indonesia. Adapun CME FedWatch mencatat probabilitas sebesar 94,6% bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada pertemuan Oktober, sementara hanya 5,4% yang memperkirakan suku bunga ditahan.

Shutdown AS Jadi Katalis Baru
Shutdown pemerintahan AS pada 1 Oktober 2025 menambah ketidakpastian global setelah The Fed memangkas suku bunga bulan lalu. Meski dampak ekonominya secara historis relatif kecil, kondisi kali ini berbeda karena pasar tenaga kerja AS sudah melemah dan sekitar 750 ribu pegawai federal dirumahkan tanpa gaji. Lebih jauh, terhentinya rilis data penting seperti inflasi dan pekerjaan membuat The Fed kehilangan pijakan statistik yang biasanya menjadi dasar pengambilan keputusan.

Bagi pasar obligasi, hal ini berarti risiko berlapis: investor global cenderung beralih ke aset aman seperti US Treasury, sementara minimnya kejelasan arah kebijakan Fed memperbesar alasan asing keluar dari emerging market. SBN pun ikut terkena imbas, dengan arus keluar asing yang bukan sekadar profit taking, melainkan refleksi dari ketidakpastian fiskal dan moneter AS yang semakin dalam.

Dinamika Domestik: Transisi Menkeu
Pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa juga menjadi faktor domestik yang ikut membebani sentimen obligasi. Pasar sebelumnya menaruh kepercayaan tinggi pada reputasi Sri Mulyani dalam menjaga disiplin fiskal, sehingga transisi ini sempat memicu kehati-hatian investor asing. Meski begitu, Purbaya telah berupaya meredakan kekhawatiran dengan menegaskan defisit APBN tetap di bawah 3% PDB, mempercepat belanja infrastruktur, serta mendukung pengembangan instrumen pendalaman pasar bersama BI seperti SRBI.

Bagi obligasi, transisi ini menimbulkan efek ganda. Di satu sisi, kredibilitas Sri Mulyani sulit tergantikan, sehingga sebagian investor asing bersikap hati-hati dan memilih mengurangi eksposur. Di sisi lain, komitmen Purbaya pada stabilitas fiskal memberi sinyal bahwa fundamental tetap terjaga, walau pasar masih menunggu track record lebih panjang. Dengan kata lain, arus keluar asing di SBN bulan September tidak bisa dilepaskan dari faktor domestik ini: bukan hanya profit taking atau risiko global, tetapi juga refleksi kehati-hatian pasar terhadap figur baru yang akan memegang kendali kebijakan fiskal.

Hanya Profit Taking atau Sinyal Lain?
Arus keluar asing yang terjadi belakangan ini sebagian besar masih bisa dibaca sebagai aksi ambil untung setelah kenaikan harga obligasi dalam beberapa bulan terakhir. Namun, tidak sepenuhnya tanpa sinyal waspada. Ketidakpastian arah kebijakan The Fed di Oktober, shutdown pemerintahan AS, serta transisi Menteri Keuangan domestik menjadi faktor yang membuat pasar obligasi lebih rentan terhadap volatilitas dalam jangka pendek.

Secara keseluruhan, fundamental obligasi Indonesia masih terjaga dengan dukungan defisit fiskal rendah dan ekspektasi kuat penurunan suku bunga global. Karena itu, strategi yang lebih tepat adalah melihat pelemahan saat ini sebagai peluang akumulasi, terutama di tenor menengah hingga panjang untuk menangkap potensi capital gain ketika yield kembali turun.

Rekomendasi:
Obligasi IDR
Tenor Pendek (3-5 tahun) FR40, FR84, FR59, FR104, FR82, PBS03, PBS32, PBS21
Tenor Menengah (5-10 Tahun) FR87, FR91, FR96, FR100, FR103, PBS29
Tenor Panjang (>10 Tahun) FR98, FR106, FR92, FR97, FR107, FR76, FR89, FR102, FR105, FR108 PBS37, PBS05, PBS38

Obligasi USD
Tenor Pendek (3-5 tahun) Indon26, Indon27, Indon27N
Tenor Menengah (5-10 Tahun) Indon32, Indon33
Tenor Panjang (>10 Tahun) Indon47N, Indon47, Indon53, Indon52

 

Disclaimer:
Buletin ini dimaksudkan untuk tujuan informasi dan bukan sebagai dasar untuk membeli dan menjual keputusan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Klien harus mengetahui dan memahami risiko di Pasar Modal dan memahami isi buletin sebelum mengambil tindakan terkait. Oleh karena itu, PT Fawz Finansial Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung atau tidak langsung yang diderita oleh klien sebagai akibat dari penggunaan informasi dalam buletin ini.

By Aurel Fawz Finansial Indonesia

You Might Also Like

Bagaimana Nasib Obligasi di Tangan Menteri Keuangan Baru Purbaya?

Ada Aksi Demo Bubarkan DPR, Bagaimana Nasib Obligasi Indonesia?

The Fed Hampir 100% Pangkas Suku Bunga di September, Obligasi Siap-siap Meroket?

The Fed Abaikan Trump dan Tahan Suku Bunga: Kesempatan Akumulasi Obligasi Lagi?

Ada Rumor Ketua The Fed Powell Mau Resign, Obligasi Siap-siap Meroket?

TAGGED: aliran dana asing, asing jual SBN, asing keluar SBN, asing SBN, obligasi indonesia
Aurelia Tanu October 1, 2025 October 1, 2025
Previous Article Purbaya Bantah Minta Bank Naikkan Bunga Deposito Valas Jadi 4%
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?