[Medan | 16 September 2025] Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2025 mencapai US$432,5 miliar, turun dari US$434,1 miliar pada bulan sebelumnya. Secara tahunan, pertumbuhan ULN melambat menjadi 4,1% (yoy) dibandingkan 6,3% (yoy) pada Juni 2025.
Perlambatan terutama bersumber dari sektor publik. Posisi ULN pemerintah pada Juli 2025 tercatat US$211,7 miliar, tumbuh 9,0% (yoy) atau lebih rendah dari 10,0% (yoy) pada Juni. Kinerja ini dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan pinjaman luar negeri dan penerbitan surat utang pemerintah.
Sementara itu, ULN swasta stabil di kisaran US$195,6 miliar. Namun secara tahunan masih mencatat kontraksi 0,3% (yoy), sama dengan bulan sebelumnya. Kontraksi lebih dalam terjadi pada perusahaan nonkeuangan sebesar 1,2% (yoy), meskipun sektor lembaga keuangan masih mencatat pertumbuhan 3,6% (yoy).
Dari sisi ketahanan, rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 30,0% dari 30,5% pada bulan sebelumnya. Struktur ULN tetap sehat dengan dominasi utang jangka panjang yang mencapai 85,5% dari total.
BI menegaskan koordinasi dengan pemerintah akan terus diperkuat guna menjaga agar struktur ULN tetap terkelola dengan baik. Optimalisasi pemanfaatan ULN diarahkan untuk mendukung pembiayaan pembangunan serta menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, sekaligus meminimalkan risiko terhadap stabilitas makroekonomi.