[Medan | 30 Oktober 2025] Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%–4,00%, namun belum memberikan kepastian apakah pemangkasan lanjutan akan dilakukan pada Desember mendatang.
Keputusan tersebut diumumkan usai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (30/10/2025) waktu AS, menjadi pemangkasan kedua tahun ini setelah langkah serupa di September. Tingkat suku bunga saat ini merupakan yang terendah sejak November 2022, menandai fase baru pelonggaran kebijakan moneter setelah periode pengetatan agresif sejak 2022.
Dalam pernyataannya, The Fed menyebutkan aktivitas ekonomi tumbuh moderat dengan pasar tenaga kerja melemah dan tingkat pengangguran sedikit meningkat ke 4,3% pada Agustus. Meski inflasi naik ke 3,0% (YoY) di September, The Fed menilai tekanan harga mulai stabil dan risiko terhadap lapangan kerja meningkat.
Keputusan diambil dengan hasil voting 10-2, di mana Gubernur Stephen Miran mendorong pemangkasan lebih dalam sementara Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid menolak pemotongan sama sekali.
Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa langkah selanjutnya belum disepakati. Ia menyebut pemangkasan di Desember “tidak bisa dianggap pasti”, karena sebagian anggota ingin menunggu dampak dua kali penurunan suku bunga sebelumnya sebelum melangkah lebih jauh.
Powell menambahkan bahwa keterbatasan data akibat penutupan pemerintahan AS (shutdown) membuat The Fed berhati-hati dalam mengevaluasi kondisi ekonomi. “Tanpa data resmi, sulit menilai dengan akurat kondisi pasar tenaga kerja,” ujarnya.
Di sisi lain, Powell menyoroti bahwa tarif impor yang baru diberlakukan mungkin hanya akan memberikan dampak sementara terhadap inflasi, dengan estimasi tambahan sekitar 0,5–0,6 poin persentase terhadap inflasi inti PCE.
Selain keputusan suku bunga, The Fed juga mengumumkan akan mengakhiri proses pengetatan neraca (balance sheet reduction) pada 1 Desember 2025, setelah tiga tahun memangkas portofolio yang sempat membengkak hingga US$9 triliun pasca-pandemi menjadi US$6,6 triliun saat ini.
Pasar keuangan merespons keputusan ini dengan pergerakan beragam. Dow Jones ditutup melemah 0,16% ke 47.632,00, S&P 500 turun tipis ke 6.890,59, sedangkan Nasdaq naik 0,55% ke rekor 23.958,47, didorong penguatan saham teknologi seperti Nvidia.
Keputusan The Fed kali ini menunjukkan keseimbangan antara kehati-hatian terhadap perlambatan ekonomi dan keinginan menjaga stabilitas harga, dengan pasar kini menilai peluang pemangkasan lanjutan pada Desember masih terbuka namun belum menjadi konsensus kuat.

