[Medan | 19 Juni 2025] Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) kembali menahan suku bunga acuannya di level 4,25–4,50% dalam pertemuan bulan Juni 2025. Ini menjadi keempat kalinya The Fed mempertahankan suku bunga setelah terakhir kali memangkasnya pada Desember 2024.
Meski begitu, The Fed masih membuka peluang untuk dua kali penurunan suku bunga hingga akhir tahun, sebagaimana tercermin dalam proyeksi anggota Federal Open Market Committee (FOMC) yang ditampilkan melalui dot plot. Namun, sikap internal The Fed mulai menunjukkan perpecahan: 7 dari 12 anggota FOMC kini memproyeksikan tidak ada pemangkasan sama sekali tahun ini, meningkat dari 4 anggota pada Maret lalu.
The Fed tetap waspada terhadap inflasi yang meningkat menjadi 2,4% yoy pada Mei 2025, naik tipis dari 2,3% pada April. Dalam pernyataan resminya, The Fed memperkirakan tekanan harga akan tetap tinggi dan laju pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat.
Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers menyoroti potensi dampak kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump pada April lalu. Menurutnya, tarif tersebut dapat mendorong inflasi lebih tinggi, meskipun sejauh ini efeknya belum terlihat secara signifikan.
Ia juga menekankan bahwa The Fed akan tetap bergantung pada data dan tidak terburu-buru dalam menentukan kapan akan kembali memangkas suku bunga.