IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

The Fed Beri Sinyal Tahan Suku Bunga Hingga Inflasi Turun

By Aurelia Tanu 4 months ago Ekonomi
Image source: AP/ reuters.com
SHARE

[Medan | 21 Februari 2025] Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28-29 Januari 2025 menunjukkan bahwa The Fed masih berhati-hati dalam memangkas suku bunga, mengingat inflasi AS yang masih tinggi dan ketidakpastian kebijakan ekonomi. Para pejabat The Fed menegaskan bahwa mereka perlu melihat penurunan inflasi lebih lanjut sebelum mengambil langkah pemangkasan suku bunga.

Data terbaru menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,5% secara bulanan (MoM) pada Januari 2025, lebih tinggi dari estimasi Dow Jones sebesar 0,3%. Dengan demikian, inflasi tahunan mencapai 3%, melampaui perkiraan konsensus yang berada di angka 2,9%.

Salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump, yang berpotensi mempertahankan inflasi di atas target 2%. Trump berencana mengenakan tarif baru sebesar 25% terhadap mobil, obat-obatan, dan semikonduktor mulai April 2025, yang dapat memicu kenaikan harga barang dan memperlambat penurunan inflasi.

Dengan kondisi ini, pelaku pasar kini memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga baru akan terjadi pada Juli atau September 2025. Ekonom Senior M. Chatib Basri juga menyoroti bahwa ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga semakin terbatas. Ia menjelaskan bahwa tiga kebijakan Trump yang berkaitan dengan tarif perdagangan, kebijakan energi, dan regulasi industri diperkirakan akan berdampak pada inflasi global, termasuk di Indonesia.

Dengan The Fed yang masih menahan suku bunga lebih lama, pasar obligasi Indonesia berpotensi mengalami volatilitas jangka pendek. Yield obligasi kemungkinan tetap tinggi karena investor global cenderung menahan alokasi ke aset negara berkembang hingga ada kepastian pemangkasan suku bunga AS. Namun, jika The Fed akhirnya memangkas suku bunga pada paruh kedua 2025, investor bisa mulai mengantisipasi pergerakan bullish di pasar obligasi Indonesia.

 

You Might Also Like

DPR Setujui Penggunaan SAL Rp85,6 Triliun untuk Tutup Defisit APBN 2025

Demi Negosiasi Tarif, Indonesia Siap Sepakati Investasi US$34 Miliar dengan AS

Data Lapangan Kerja AS Lebih Kuat dari Perkiraan, The Fed Tunda Pemangkasan?

AS Hentikan Pengiriman Senjata ke Ukraina

Iran Disebut Tengah Siapkan Ranjau Buat Tutup Selat Hormuz

TAGGED: Jerome Powell, sinyal the fed, suku bunga AS, suku bunga The Fed, The Fed
Aurelia Tanu February 20, 2025 February 21, 2025
Previous Article FTSE Sebut Masih Ada Peluang BREN Kembali Jadi Konstituen
Next Article Trump Bakal Terapkan Tarif 25% untuk Mobil hingga Semikonduktor
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?