[Medan | 7 Juli 2025] Presiden Donald Trump pada 4 Juli 2025 berhasil mendapatkan persetujuan untuk RUU “One Big Beautiful Bill”, sebuah paket legislatif luas yang mencakup pemangkasan pajak permanen serta penambahan berbagai insentif baru.
Adapun berikut poin-point dari rancangan undang-undang One Big Beautiful Trump
Pemotongan pajak yang lebih permanen
Pemotongan pajak individu yang diberlakukan sejak masa jabatan pertama Trump kini dibuat permanen.
Menambah potongan standar sebesar US$1.000 untuk individu dan US$2.000 untuk pasangan menikah hingga 2028.
Memberi potongan pajak atas tip dan lembur, tetapi hanya berlaku sampai 2028.
Potongan pajak atas biaya penelitian dan pengembangan bisa diklaim langsung oleh perusahaan.
Batas pengurangan pajak negara bagian dan lokal (SALT) dinaikkan dari US$10.000 menjadi US$40.000 selama lima tahun.
Pengetatan kebijakan imigrasi
Anggaran US$46,5 miliar untuk pembangunan infrastruktur perbatasan, termasuk tembok perbatasan.
Dana US$45 miliar untuk pembangunan fasilitas penahanan imigran baru dengan kapasitas 100.000 tempat tidur.
Penambahan 10.000 petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).
Pengenaan denda baru terhadap asylum seeker dan imigran ilegal.
Pemangkasan insentif energi bersih
Menghapus kredit pajak energi bersih dari era Presiden Joe Biden (Inflation Reduction Act).
Subsidi federal untuk proyek tenaga surya dan angin hanya berlaku jika mulai dibangun dalam waktu satu tahun sejak RUU ini disahkan dan beroperasi sebelum 2028.
Kredit pajak kendaraan listrik (EV) sebesar US$7.500 akan dihapus per 30 September 2025.
Sebagai gantinya, undang-undang ini memperkenalkan insentif pajak untuk batu bara metalurgi yang digunakan dalam produksi baja.
Kenaikan batas utang negara
Menaikkan batas utang nasional AS sebesar US$5 triliun, langkah yang memicu perdebatan internal di Partai Republik.
Tujuannya adalah untuk membiayai program-program baru dan menjaga kelangsungan pembayaran utang pemerintah yang sudah disetujui Kongres.
Pengetatan Program Jaring Pengaman Sosial
Medicaid (asuransi kesehatan untuk warga miskin dan penyandang disabilitas) akan dikenai syarat kerja minimal 80 jam per bulan bagi individu sehat di bawah 65 tahun tanpa anak kecil.
Wajib daftar ulang Medicaid setiap 6 bulan, lengkap dengan verifikasi pendapatan dan domisili.
RUU versi Senat juga menurunkan batas pajak penyedia layanan Medicaid dari 6% menjadi 3,5% pada 2032.
Perkiraan dari Congressional Budget Office menyebutkan hampir 12 juta warga AS bisa kehilangan jaminan kesehatan dalam 10 tahun ke depan.
Tambahan dana US$50 miliar untuk rumah sakit pedesaan disiapkan untuk mengurangi dampak pemangkasan Medicaid.
Reformasi Program Bantuan Pangan (SNAP)
Negara bagian diwajibkan ikut mendanai program bantuan pangan jika tingkat kesalahan distribusi lebih dari 6%.
Kewajiban kerja juga berlaku bagi peserta SNAP dewasa sehat tanpa tanggungan. Perubahan akan berlaku mulai 2028.
Pendanaan pertahanan dan program antariksa Golden Dome
US$25 miliar untuk inisiatif pertahanan rudal “Golden Dome” yang difokuskan Trump.
Tambahan US$10 miliar untuk misi Mars dan US$325 juta untuk proses penutupan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Pemblokiran dana untuk kesehatan reproduksi
Memblokir dana federal selama satu tahun untuk Planned Parenthood, organisasi kesehatan perempuan yang sering menjadi sasaran Partai Republik karena menyediakan layanan aborsi.
Pemotongan pajak untuk lansia
Kenaikan sementara potongan pajak hingga US$4.000 bagi individu berusia di atas 65 tahun dari 2025 hingga 2028.
Versi Senat menambahkan potongan pajak US$6.000 untuk lansia berpenghasilan di bawah US$75.000 per tahun.
Kebijakan sosial tambahan
Menciptakan rekening tabungan “Trump Accounts” untuk setiap bayi baru lahir dengan setoran awal US$1.000.
Pajak baru dikenakan pada dana abadi universitas-universitas kaya.
RUU “One Big Beautiful Bill” memberikan sejumlah keuntungan strategis bagi pemerintahan Trump dan sektor-sektor tertentu. Pemangkasan pajak permanen menjadi salah satu poin utama yang dinilai positif, khususnya bagi masyarakat kelas menengah atas dan dunia usaha.
Berbagai insentif baru, seperti pengurangan pajak atas tip, lembur, serta bunga pinjaman mobil buatan AS, juga dinilai mendorong konsumsi domestik. Selain itu, peningkatan anggaran pertahanan dan keamanan perbatasan membuka peluang penciptaan lapangan kerja baru dan memperkuat citra pemerintah dalam hal stabilitas dan keamanan nasional.
Namun di sisi lain, RUU ini menuai kritik tajam karena memperbesar ketimpangan sosial dan membebani fiskal negara secara signifikan. Program-program sosial seperti Medicaid dan SNAP mengalami pemangkasan drastis, yang berpotensi mengorbankan jutaan warga berpenghasilan rendah dari akses layanan dasar. Penghapusan insentif untuk energi terbarukan juga dinilai sebagai langkah mundur dalam komitmen transisi energi bersih.
Secara fiskal, RUU ini diperkirakan akan menambah defisit anggaran hingga lebih dari US$3 triliun dalam satu dekade, memicu kekhawatiran terhadap kelangsungan fiskal jangka panjang. Hal ini bahkan telah mendorong lembaga pemeringkat menurunkan outlook utang AS. Di pasar keuangan, lonjakan defisit juga berpotensi mendorong naiknya imbal hasil obligasi pemerintah dan meningkatkan tekanan terhadap aset-aset berisiko dalam jangka menengah.