IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Rupiah Nyaris Tembus Rp 16.000 per Dolar AS, Apa Penyebabnya?

By Aurelia Tanu 7 months ago Ekonomi
Image source: AP/ viva.co.id
SHARE

[Medan | 21 November 2024] Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada penutupan perdagangan hari Kamis (21/11/2024) dengan melemah ke level Rp15.942 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa pelemahan ini disebabkan oleh penguatan Dolar AS secara global dan pergeseran preferensi investor yang kembali mengalokasikan portofolionya ke AS setelah hasil pemilihan umum di negara tersebut.

Selain itu, peningkatan ketegangan geopolitik di Eropa turut memperkuat Dolar AS. Penggunaan rudal AS dan Inggris oleh Ukraina dalam serangan ke Rusia memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik menuju potensi Perang Dunia III, yang melibatkan AS dan Rusia sebagai pihak utama.

Meskipu begitu, Perry menegaskan bahwa pelemahan Rupiah tetap terkendali. Hingga akhir Desember 2023, depresiasi Rupiah hanya sebesar 2,74%, lebih baik dibandingkan Dolar Taiwan, Peso Filipina, dan Won Korea, yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,26%, 5,83%, dan 7,53%.

Ke depan, Perry optimistis nilai tukar Rupiah akan stabil berkat berbagai faktor pendukung, termasuk komitmen BI dalam menjaga stabilitas Rupiah, imbal hasil yang kompetitif, inflasi yang rendah, dan prospek ekonomi Indonesia yang positif.

Untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar, BI akan mengoptimalkan seluruh instrumen moneter. Langkah ini mencakup penguatan strategi operasi moneter yang pro-pasar melalui penggunaan instrumen seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI). Strategi ini dirancang untuk menarik lebih banyak investasi portofolio asing guna mendukung penguatan Rupiah.

 

You Might Also Like

Keyakinan Konsumen RI Turun di Mei 2025, Terendah Sejak 2022

Menang Banding, Tarif Trump Tetap Berlaku

Trump Sebut Kesepakatan Dagang AS-China Sudah Tercapai

Inflasi AS Lebih Rendah dari Ekspektasi, The Fed Bakal Tahan Suku Bunga?

Cadangan Devisa Indonesia Mei 2025 Stabil di US$ 152,5 Miliar

TAGGED: mata uang Rupiah, nilai tukar Rupiah, Rupiah
Aurelia Tanu November 22, 2024 November 22, 2024
Previous Article Saham Big Bank Kompak Melemah, Sudah Saatnya Serok?
Next Article Asing Net Sell Jumbo Rp 1,13 Triliun, Ini Deretan Saham yang Dilepas!
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?