[Medan | 23 September 2025] Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada perdagangan Senin (22/9/2025). Rupiah turun 0,06% ke level Rp16.612,50 per dolar AS berdasarkan data Bloomberg. Sementara itu, indeks dolar AS ditutup di level 97,64.
Sejumlah mata uang Asia juga mengalami pelemahan, di antaranya yen Jepang yang terkoreksi 0,11%, dolar Singapura turun 0,02%, dolar Taiwan terkoreksi 0,13%, rupee India melemah 0,12%, dan ringgit Malaysia melemah 0,03%. Sebaliknya, baht Thailand naik 0,14%, yuan China menguat 0,02%, won Korea Selatan naik 0,28%, peso Filipina menguat 0,13%, dan dolar Hong Kong naik 0,06%.
Menurut pengamat forex Ibrahim Assuaibi, pelemahan rupiah dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Dari luar negeri, kondisi geopolitik masih menjadi sentimen negatif, seperti serangan Rusia terhadap Ukraina serta dinamika sidang umum PBB terkait potensi pengakuan Palestina sebagai negara.
Selain itu, ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter AS juga memberi tekanan. The Fed diperkirakan kembali memangkas suku bunga acuan pada Oktober 2025 sebesar 25 basis poin.
Dari dalam negeri, Ibrahim menyoroti pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilai bernuansa politis dan menimbulkan ketidakpastian bagi investor. Kondisi ini berpotensi mendorong keluarnya dana asing dari pasar keuangan domestik.
Untuk perdagangan Selasa (23/9/2025), rupiah diperkirakan masih melemah dengan level support di Rp16.600 dan resistance di Rp16.650 per dolar AS.