[Medan | 30 Oktober 2025] Pemerintah Indonesia masih melanjutkan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan tarif impor 0% bagi sejumlah komoditas ekspor unggulan seperti kelapa sawit, kakao, dan karet.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah memperoleh diskon tarif resiprokal dari 32% menjadi 19%, namun pemerintah masih berupaya menekan tarif hingga 0% untuk produk-produk tertentu.
Menurut Airlangga, komoditas yang diajukan adalah produk khas Indonesia yang tidak bisa diproduksi di AS, seperti sawit, kakao, dan karet. Selain itu, Indonesia juga mengusulkan agar produk yang terkait dengan rantai pasok industri kesehatan turut diberikan tarif nol persen.
“Sudah kita bicarakan untuk produk yang Amerika tak bisa produksi seperti sawit, kakao, rubber itu seluruhnya diberikan 0%. Kita juga minta untuk komoditas tertentu yang jadi supply chain di industri medis,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Kamboja telah lebih dulu mendapatkan kesepakatan tarif 0% untuk sejumlah produk dalam pertemuan di sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur pekan lalu.
Airlangga optimistis Indonesia akan memperoleh hasil serupa setelah negosiasi rampung, dengan target penyelesaian paling lambat November 2025, usai Pertemuan APEC.
“Indonesia masih bernegosiasi dan kita targetkan November ini setelah APEC meeting kita lanjutkan pembahasan. Sebagian besar sudah selesai, tinggal legal drafting yang sedang dibahas,” tutur Airlangga.

