[Medan | 10 Oktober 2025] Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 berada di kisaran 5%–5,1%, sedikit lebih rendah dibanding realisasi PDB kuartal II 2025 sebesar 5,12%.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu menyatakan ekonomi nasional tetap menunjukkan ketahanan tinggi di tengah ketidakpastian global. Menurutnya, salah satu faktor pendukung adalah keberhasilan Indonesia menegosiasikan tarif dagang internasional dengan Amerika Serikat (AS) yang berdampak positif terhadap kinerja ekspor.
Harapannya, kuartal III akan tetap resilient karena ekspor masih menunjukkan performa kuat. Ia juga menyoroti indeks PMI manufaktur yang masih berada di zona ekspansi sebagai bukti bahwa aktivitas industri tetap solid. Meski sempat muncul gejolak sosial-politik, Febrio meyakini dampaknya terhadap perekonomian nasional tidak akan besar.
Prospek Cerah Kuartal IV Didukung Stimulus dan Peningkatan Kredit
Memasuki kuartal IV 2025, tren ekspor diperkirakan tetap kuat seiring keberlanjutan momentum di sektor manufaktur. Pemerintah menyiapkan paket stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli dan mendorong investasi menjelang akhir tahun.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal IV bisa menembus 5,5%, didorong oleh peningkatan kredit perbankan dari 8% menjadi 11%. Penyaluran likuiditas negara ke bank-bank BUMN diharapkan memperkuat pembiayaan sektor riil dan menjaga momentum pertumbuhan.
Keyakinan pemerintah ini menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia masih solid, dengan potensi pemulihan yang berlanjut hingga akhir 2025.