[Medan | 9 Desember 2025] Pemerintah melalui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersama Komisi XI DPR RI menyetujui pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 14,41 triliun untuk empat BUMN dan Badan Bank Tanah, yang akan dieksekusi dalam APBN 2025. Ketua Komisi XI Mukhamad Misbakhun menegaskan bahwa pelaksanaan PMN akan mendapat pengawasan ketat pada masa sidang berikutnya.
Rincian alokasi PMN 2025
- PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerima Rp 1,8 triliun untuk penambahan sarana perkeretaapian, termasuk pengadaan rangkaian kereta baru dan retrofit KRL Jabodetabek.
- PT Industri Kereta Api (INKA) memperoleh Rp 473 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi sarana perkeretaapian, termasuk fasilitas produksi sistem propulsi, bogie, dan manufaktur di pabrik Madiun dan Banyuwangi.
- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mendapatkan Rp 2,5 triliun untuk pembaharuan armada kapal penumpang yang mayoritas telah berusia di atas 25 tahun. PMN ini digunakan untuk pengadaan tiga kapal baru sebagai kelanjutan dari program 2024.
- PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) memperoleh Rp 6,68 triliun untuk memperkuat pembiayaan sekunder perumahan dan memperluas akses masyarakat berpenghasilan rendah pada program hunian terjangkau di bawah skema FLPP.
- Badan Bank Tanah mendapatkan Rp 2,95 triliun dalam bentuk non-tunai untuk mendukung penyediaan dan pengelolaan lahan strategis bagi pembangunan nasional.
Persetujuan PMN ini diharapkan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur transportasi dan perumahan, sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

