IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Perang Rusia-Ukraina Kembali Memanas, Harga Minyak Dunia Naik

By Aurelia Tanu 7 months ago Ekonomi
Image source: AP/ alaskapublic.org
SHARE

[Medan | 19 November 2024] Harga minyak mencatat kenaikan tipis pada Senin (18/11/2024), dipicu oleh eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina pada akhir pekan. Namun, kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan bahan bakar di China serta prediksi surplus pasokan minyak global menekan sentimen pasar.

Menurut Reuters, harga minyak mentah Brent meningkat 47 sen (0,7%) menjadi USD 71,51 per barel pada pukul 12:30 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 33 sen (0,5%) menjadi USD 67,35 per barel.

Rusia melancarkan serangan udara terbesar ke Ukraina dalam tiga bulan terakhir pada Minggu, yang merusak jaringan listrik Ukraina secara signifikan. Dalam perkembangan baru, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia, menurut beberapa pejabat AS dan sumber terpercaya. Kremlin menanggapi keputusan ini dengan tuduhan bahwa AS terlibat langsung dalam konflik, yang dianggap meningkatkan eskalasi perang.

Keputusan Biden yang mendukung penggunaan rudal jarak jauh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia, seperti Kursk, berpotensi menambah risiko geopolitik yang dapat memengaruhi pasar minyak. Terlebih lagi, laporan keterlibatan pasukan Korea Utara dalam konflik ini semakin memperumit situasi. Saul Kavonic, analis energi dari MST Marquee, mengungkapkan bahwa meski dampak langsung pada ekspor minyak Rusia masih terbatas, serangan terhadap infrastruktur minyak dapat memicu lonjakan harga.

Di sisi lain, penurunan operasional di tiga kilang minyak Rusia akibat pembatasan ekspor, kenaikan biaya minyak mentah, dan tingginya suku bunga juga menambah tekanan pada industri energi negara tersebut.

Sementara itu, harga Brent dan WTI merosot lebih dari 3% pekan lalu, dipengaruhi oleh data ekonomi China yang lemah serta laporan Badan Energi Internasional (IEA). IEA memperkirakan pasokan minyak global akan melampaui permintaan lebih dari 1 juta barel per hari pada 2025, meski OPEC+ terus menerapkan pemangkasan produksi.

Indikator lain menunjukkan produksi kilang di China pada Oktober turun 4,6% dibandingkan tahun lalu, sementara pertumbuhan output pabrik juga melambat. Selain itu, ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga Federal Reserve AS turut menambah kekhawatiran di pasar keuangan global.

 

You Might Also Like

Keyakinan Konsumen RI Turun di Mei 2025, Terendah Sejak 2022

Menang Banding, Tarif Trump Tetap Berlaku

Trump Sebut Kesepakatan Dagang AS-China Sudah Tercapai

Inflasi AS Lebih Rendah dari Ekspektasi, The Fed Bakal Tahan Suku Bunga?

Cadangan Devisa Indonesia Mei 2025 Stabil di US$ 152,5 Miliar

TAGGED: harga minyak dunia, perang rusia-ukraina, rusia ukraina
Aurelia Tanu November 19, 2024 November 19, 2024
Previous Article China Siap Jalin Kerja Sama dengan Trump
Next Article Utang Luar Negeri Pemerintah Naik Jadi US$ 204,14 Miliar per September 2024
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?