[Medan | 2 Oktober 2025] Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus sebesar US$5,49 miliar pada Agustus 2025. Capaian ini menandai surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus terjadi berkat kinerja ekspor yang mencapai US$24,96 miliar, lebih tinggi dibanding impor senilai US$19,47 miliar. Nilai ekspor tumbuh 5,78 persen dibandingkan Agustus 2024, terutama ditopang ekspor nonmigas yang naik 6,68 persen menjadi US$23,89 miliar.
Kontributor utama peningkatan ekspor berasal dari komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15) yang melesat 51 persen dengan andil 5,8 persen terhadap total ekspor. Sementara itu, ekspor migas justru turun 10,88 persen menjadi US$1,07 miliar.
Di sisi lain, impor Indonesia tercatat turun 6,56 persen secara tahunan menjadi US$19,47 miliar. Penurunan terutama didorong oleh impor migas yang merosot 7,98 persen menjadi US$16,74 miliar. Sedangkan impor nonmigas justru naik 3,17 persen menjadi US$2,73 miliar.
Dengan capaian ini, neraca dagang Indonesia tetap berada di jalur positif, memberikan ruang tambahan bagi stabilitas eksternal dan ketahanan ekonomi nasional.