IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Menkeu Siap Suntik Dana Rp 200 Triliun, Angin Segar Buat Saham Perbankan?

By Aurelia Tanu 13 hours ago Ekonomi
Image source: AP/ muc.co.id
SHARE

[Medan | 11 September 2025] Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya mempercepat pemulihan ekonomi melalui penguatan dua mesin utama perekonomian, yaitu fiskal dan moneter. Ia menekankan jika belanja pemerintah berjalan lambat dan kebijakan moneter terlalu ketat, dampaknya bisa lebih buruk dibandingkan periode pemerintahan sebelumnya.

Dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025), Purbaya menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto rencana memasukkan dana besar ke dalam sistem perekonomian. Ia mengungkapkan saat ini pemerintah memiliki Rp 425 triliun di BI Cash dan dalam waktu dekat Rp 200 triliun akan dimasukkan ke sistem.

Dana tersebut akan diarahkan untuk menggerakkan roda ekonomi, dengan catatan bank sentral tidak serta-merta menyerap likuiditas yang masuk. Dana tersebut juga diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit ke sektor riil, UMKM, energi, pangan, dan program prioritas pemerintah lainnya.

Langkah ini diperkirakan menjadi katalis positif bagi sektor perbankan. Dengan tambahan likuiditas, biaya dana (cost of fund) bank berpotensi menurun, sehingga margin bunga bersih (NIM) berpeluang menguat. Bank-bank BUMN seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan BTN diproyeksikan menjadi penerima manfaat utama, mengingat posisi mereka yang strategis dalam menyalurkan program pemerintah.

Namun, analis mengingatkan bahwa efektivitas kebijakan sangat ditentukan oleh daya serap kredit di sektor riil. Jika dana besar hanya mengendap di bank tanpa disalurkan, dampaknya terhadap ekonomi maupun kinerja emiten perbankan akan terbatas. Sebaliknya, ekspansi kredit yang terlalu cepat tanpa pengelolaan risiko dapat memicu lonjakan kredit bermasalah (NPL).

Risiko lain yang perlu diantisipasi adalah potensi tekanan inflasi. Jika tambahan likuiditas lebih banyak mendorong konsumsi ketimbang peningkatan kapasitas produksi, Bank Indonesia bisa menahan pelonggaran moneter, yang pada akhirnya membatasi ruang ekspansi perbankan.

Dengan begitu, kebijakan pemerintah memasukkan dana Rp200 triliun ke sistem perbankan membawa sentimen positif jangka pendek bagi saham perbankan, terutama bank pelat merah. Namun, prospek jangka menengah tetap bergantung pada efektivitas penyaluran kredit dan koordinasi erat antara fiskal serta moneter. Investor disarankan mencermati perkembangan realisasi belanja pemerintah dan dinamika inflasi sebagai faktor penentu arah kinerja sektor perbankan ke depan.

You Might Also Like

Inflasi Produsen AS Turun, The Fed Siap Pangkas Suku Bunga di Pekan Depan?

Data Tenaga Kerja Melemah, The Fed Siap Pangkas Suku Bunga?

Israel Serang Qatar, Harga Minyak Naik!

Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Agustus Turun Jadi US$ 150,7 Miliar

Sri Mulyani Diganti, Indonesia Gelap atau Makin Cerah?

TAGGED: Menkeu dana Rp 200 Triliun, saham perbankan
Aurelia Tanu September 11, 2025 September 11, 2025
Previous Article Data Tenaga Kerja Melemah, The Fed Siap Pangkas Suku Bunga?
Next Article Prajogo Pangestu Kembali Lepas 38,65 Juta Saham BREN, Ada Apa?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?