IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Makin Panas, Trump Naikkan Tarif Dagang ke China Jadi 125%

By Aurelia Tanu 2 months ago Ekonomi
Image source: AP/ ndtv.com
SHARE

[Medan | 10 April 2025] Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (9/4/2025) mengumumkan bahwa tarif impor terhadap produk-produk asal China akan segera dinaikkan menjadi 125%.

Kebijakan ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing. Langkah Trump tersebut merupakan respons langsung terhadap rencana balasan dari pemerintah China, yang akan mengenakan bea masuk sebesar 84% terhadap barang-barang asal AS mulai Kamis (10/4/2025).

Trump kembali menargetkan China secara khusus karena dianggap melakukan praktik perdagangan yang tidak adil, serta menunjukkan pendekatan agresif dalam menghadapi kebijakan tarif yang dirancang oleh AS.

Sejak kembali menjabat sebagai Presiden pada Januari lalu, Trump dikenal sering melontarkan ancaman tarif kepada berbagai mitra dagang. Namun, kebijakan tersebut kerap dicabut secara tiba-tiba, menciptakan ketidakpastian global dan membingungkan para pemimpin dunia maupun pelaku usaha.

Dalam pernyataannya, Trump menyebut bahwa tarif terhadap sejumlah negara akan ditangguhkan selama 90 hari ke depan guna memberi ruang negosiasi. Meski demikian, pelonggaran ini tidak berlaku bagi China, yang merupakan pemasok barang impor terbesar kedua bagi AS.

Sebaliknya, Trump justru memperkuat tekanannya dengan menaikkan tarif terhadap produk China dari sebelumnya 104% menjadi 125%, hanya selang beberapa jam setelah pemberlakuan tarif sebelumnya. Langkah tersebut semakin memperburuk konflik perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia yang selama sepekan terakhir telah saling balas menerapkan tarif tinggi.

Di tengah ketegangan tersebut, bank investasi Goldman Sachs menurunkan proyeksi kemungkinan terjadinya resesi di AS dari 65% menjadi 45%, pasca pengumuman Trump. Meski begitu, Goldman Sachs tetap memperkirakan bahwa tarif yang masih berlaku akan membuat rata-rata bea masuk naik sekitar 15%, yang dinilai cukup untuk terus menekan laju pertumbuhan ekonomi AS dalam beberapa waktu ke depan.

 

 

You Might Also Like

Keyakinan Konsumen RI Turun di Mei 2025, Terendah Sejak 2022

Menang Banding, Tarif Trump Tetap Berlaku

Trump Sebut Kesepakatan Dagang AS-China Sudah Tercapai

Inflasi AS Lebih Rendah dari Ekspektasi, The Fed Bakal Tahan Suku Bunga?

Cadangan Devisa Indonesia Mei 2025 Stabil di US$ 152,5 Miliar

TAGGED: China tarif 125%, kebijakan trump, tarif China, tarif trump, Trump tariff
Aurelia Tanu April 10, 2025 April 10, 2025
Previous Article APBN Alami Defisit Rp104,2 Triliun per Maret 2025
Next Article Trump Tunda Tarif Baru Impor Selama 90 Hari, IHSG Siap Terbang?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?