IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Jelang Deadline Tarif Trump, RI Tawarkan Investasi Tambang hingga Mineral Kritis

By Aurelia Tanu 5 hours ago Ekonomi
Image source: AP/suarasurabaya.net
SHARE

 

[Medan | 1 Juli 2025] Menjelang tenggat 9 Juli 2025 dalam negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat, pemerintah Indonesia telah mengajukan proposal kedua atau second offer secara resmi sebagai bagian dari tahap lanjutan pembicaraan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa dokumen second offer tersebut telah disampaikan kepada pemerintah AS dan telah diterima dengan baik.

Dalam tawaran terbaru ini, Indonesia menawarkan peluang kerja sama strategis di berbagai sektor, termasuk mineral kritis, energi, dan agrikultur. Namun, rincian spesifik proyek belum diungkapkan ke publik karena kedua negara terikat perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement atau NDA).

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai langkah pemerintah Indonesia dalam proses negosiasi ini sangat prospektif. Ia melihat bahwa keberhasilan negara lain seperti India, Inggris, Taiwan, dan Jepang dalam menjalin kesepakatan dagang dengan AS memberikan harapan positif bagi Indonesia.

Menurut David, posisi Indonesia cukup kuat karena merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, tawaran investasi di proyek-proyek strategis seperti pengembangan mineral kritis dan ekosistem kendaraan listrik (EV) menjadi nilai tambah tersendiri.

Ia menambahkan, keterlibatan langsung AS dalam investasi EV di Indonesia tidak hanya akan memperkaya pilihan kendaraan listrik di pasar domestik, tetapi juga mendorong masuknya arus modal asing ke sektor manufaktur. Dalam jangka panjang, ini bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor EV untuk kawasan Asia dan regional sekitarnya.

David juga meyakini bahwa dengan adanya komitmen kerja sama tersebut, tarif dagang AS terhadap produk Indonesia yang saat ini berada di kisaran 32–40% berpotensi ditekan ke level yang lebih rendah. Penurunan tarif ini tentu akan membawa dampak positif terhadap perekonomian nasional secara keseluruhan.

 

You Might Also Like

Danantara Larang BUMN Ganti Direksi, Ada Apa?

Danantara Incar Pinjaman Hingga US$10 Miliar, Untuk Apa?

Neraca Dagang Diproyeksikan Surplus pada Mei 2025

RUU Pajak Trump Lolos, Potensi Tambah Utang AS hingga US$4,5 Triliun

Aliran Asing Masuk RI Tembus Rp 2,83 Triliun di Akhir Juni 2025

TAGGED: negosiasi tarif, negosiasi tarif AS, tarif trump
Aurelia Tanu June 30, 2025 July 1, 2025
Previous Article Danantara Larang BUMN Ganti Direksi, Ada Apa?
Next Article SMDR Bakal Bagi Dividen Sebesar Rp 180,2 Miliar
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?