[Medan | 26 November 2025] Dolar AS tertekan pada perdagangan Selasa, setelah serangkaian data ekonomi Amerika Serikat yang variatif memperkuat ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember mendatang.
Pada perdagangan sore, euro menguat 0,5% ke USD1,1576, sementara poundsterling naik 0,8% menjadi USD1,3203. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,5% menjadi 99,746, setelah sebelumnya melonjak hampir 1% pekan lalu.
Analis Monex USA, Juan Perez, menilai pelemahan dolar wajar mengingat data September menunjukkan kondisi stagflasi di kuartal III. Penjualan ritel tumbuh 0,2%, di bawah ekspektasi 0,4% dan melambat dari 0,6% pada Agustus. Sementara itu, inflasi produsen (PPI) naik 0,3% sesuai ekspektasi, setelah turun 0,1% pada Agustus, sedangkan PPI inti meningkat 0,1%, lebih rendah dari proyeksi 0,2%.
Kepercayaan konsumen juga melemah signifikan, turun menjadi 88,7 di November dari revisi 95,5 pada Oktober, di bawah ekspektasi pasar 93,4. Jennifer Lee, ekonom BMO, menilai penurunan ini mencerminkan meningkatnya ketidakpastian sehingga konsumen menunda pembelian barang-barang besar.
Sentimen dovish diperkuat oleh pernyataan pejabat The Fed pekan ini. Gubernur Fed Christopher Waller menilai kondisi pasar tenaga kerja cukup lemah untuk mendukung pemangkasan suku bunga seperempat poin pada Desember, sementara Presiden Fed New York John Williams sebelumnya mengindikasikan pandangan serupa. Alat FedWatch CME Group kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga mencapai 83%, naik signifikan dari 50% seminggu sebelumnya.
Perubahan ekspektasi ini menunjukkan tantangan pasar dalam menilai arah kebijakan moneter AS, di tengah minimnya data ekonomi akibat shutdown pemerintah yang berakhir 14 November.
Di pasar mata uang lain, yen Jepang menguat ke 155,99 per dolar AS, menekan greenback 0,6% terhadap yen. Investor menyoroti kemungkinan intervensi Bank of Japan, terutama setelah Perdana Menteri baru, Sanae Takaichi, dikenal berhaluan fiskal dovish. Dolar AS juga turun 0,3% terhadap yuan offshore ke 7,0829, sementara dolar Selandia Baru menguat 0,2% ke USD0,5623 menjelang keputusan suku bunga Reserve Bank of New Zealand.

