[Medan | 3 Juli 2025] Sovereign wealth fund Indonesia, Danantara, menerima pendanaan besar dari perusahaan energi raksasa asal Arab Saudi, ACWA Power, senilai US$10 miliar atau setara Rp162 triliun.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Vice Chairman & Managing Director ACWA Power, Raad Al Saady, dan CEO Danantara, Rosan Roeslani.
Menurut Rosan, dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengembangan utilities sektor energi terbarukan, mulai dari pembangkit listrik tenaga air, angin, hingga energi surya.
Ia menambahkan bahwa investasi ini akan memperkuat kerjasama strategis kedua negara dan mendukung target net-zero emissions 2060, sejalan dengan visi global energi bersih .
Sebelumnya, sejak awal tahun, Danantara telah meraih komitmen investasi sebesar US$7 miliar dari negara-negara seperti Qatar, Rusia, China, dan Australia.
Dengan tambahan dana dari ACWA Power ini, totalnya kini mencapai sekitar US$17 miliar, suatu pencapaian besar dalam waktu singkat untuk entitas yang baru diluncurkan pada Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto.
Keberhasilan ini memungkinkan Danantara memperkuat portofolio investasi senilai awal US$20 miliar, dengan fokus pada energi terbarukan, mineral kritis, dan teknologi mutakhir. Dukungan Arab Saudi melalui ACWA Power tidak hanya memperkaya modal, tapi juga membuka peluang transfer teknologi dan keahlian dalam pelaksanaan proyek berkelanjutan di Indonesia.
Pencapaian ini memberikan sinyal positif bagi ekonomi nasional, terutama dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi hingga 8%, penggunaan energi hijau, serta penguatan peran Indonesia di pasar global dalam sektor strategis dan infrastruktur.
Kerja sama investasi antara Danantara dan Arab Saudi senilai Rp162 triliun menjadi katalis positif bagi sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Masuknya dana asing berskala besar ini menandakan kepercayaan global terhadap prospek transisi energi Indonesia, sekaligus membuka peluang percepatan proyek-proyek EBT nasional.
Saham-saham seperti PGEO, TOBA, dan BREN berpotensi diuntungkan dari aliran proyek dan pendanaan ini, terutama jika diikuti percepatan realisasi dan dukungan regulasi. Ini menjadi momentum positif untuk sektor EBT di pasar saham, baik dari sisi sentimen maupun prospek kinerja jangka menengah-panjang.