[Medan | 27 Agustus 2025] Danantara Indonesia akan menerbitkan Obligasi Patriot atau Patriot Bond senilai Rp50 triliun melalui mekanisme penempatan privat (private placement). Obligasi ini memiliki kupon 2% dan bertujuan membiayai sejumlah proyek transisi energi, termasuk program pengolahan sampah menjadi energi listrik atau Waste to Energy (WTE).
CEO Danantara, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa obligasi ini diterbitkan secara transparan dan mengikuti seluruh ketentuan yang berlaku. Instrumen Patriot Bond ditawarkan kepada sejumlah pengusaha dan dibagi dalam dua seri, yakni tenor lima tahun (seri A) dan tujuh tahun (seri B), masing-masing dengan kupon 2%. Obligasi ini bersifat tradable dan dapat dijadikan agunan di bank-bank Himbara seperti Bank Mandiri maupun BNI, meski kupon yang ditawarkan berada di bawah tingkat pasar.
Dana hasil penerbitan obligasi akan dialokasikan untuk membiayai proyek-proyek strategis, termasuk pengelolaan sampah di 33 daerah. Proyek ini merupakan salah satu prioritas pemerintah dengan target segera direalisasikan akhir bulan ini. Menurut Rosan, proyek Waste to Energy tersebut telah mendapat dukungan dari PLN dan pemerintah daerah, tanpa adanya skema tipping fee. Selain pengelolaan sampah, Danantara juga menargetkan dana obligasi digunakan untuk mendukung transisi energi, peningkatan produktivitas, penciptaan lapangan kerja, dan perlindungan lingkungan.
Di sisi regulasi, pemerintah tengah menyiapkan revisi Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan (PSEL). Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan aturan baru ini telah rampung dan tinggal menunggu penandatanganan Presiden Prabowo Subianto dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Revisi beleid ini bertujuan menyederhanakan alur bisnis yang sebelumnya panjang dan dianggap kurang menguntungkan bagi pengembang. Salah satu ketentuan yang akan dihapus adalah skema tipping fee, sehingga kerja sama pengelolaan sampah menjadi energi listrik antara pengembang dan PLN bisa lebih efisien.