IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

China Tolak Ancaman Tarif Tambahan Trump 50%

By Aurelia Tanu 2 months ago Ekonomi
Image source: AP/ straitstimes.com
SHARE

[Medan | 9 April 2025] Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan bea tambahan sebesar 50% terhadap produk impor dari China.

Menanggapi hal ini, Kementerian Perdagangan China secara tegas menyatakan penolakan terhadap ancaman tersebut dan menegaskan komitmennya untuk mengambil langkah balasan guna melindungi hak dan kepentingan negaranya.

Ancaman dari Trump tersebut muncul setelah sebelumnya China menerapkan tarif sebesar 34% terhadap produk asal AS pada pekan lalu. Tarif ini merupakan respons atas kebijakan tarif tambahan sebesar 20% yang lebih dulu diberlakukan oleh AS sejak Februari 2025, sehingga total tarif yang diterapkan AS terhadap produk China tahun ini mencapai 54%.

Dengan rencana tarif tambahan terbaru, tarif rata-rata tertimbang AS terhadap China diperkirakan meningkat hingga 65%, yang menurut analis Morgan Stanley dapat menggerus pertumbuhan ekonomi China sebesar 1,5 hingga 2 poin persentase sepanjang tahun 2025.

Di tengah ketegangan ini, pasar global mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Indeks Nikkei Jepang tercatat melonjak 6% pada Selasa (8/4), rebound dari level terendahnya dalam satu setengah tahun.

Pemulihan tersebut terjadi setelah Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyetujui untuk memulai perundingan dagang dengan Presiden Trump. Saham-saham unggulan di China (blue chips) juga mengalami kenaikan 1% setelah sebelumnya tertekan lebih dari 7%, dan indeks Hang Seng Hong Kong berhasil bangkit dari kejatuhan terburuknya sejak krisis keuangan 1997.

Namun, kondisi berbeda terjadi di pasar keuangan Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan hebat dan ditutup anjlok sebesar 9,19% ke level 5.912, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memberlakukan trading halt guna mencegah penurunan lebih lanjut.

 

You Might Also Like

Keyakinan Konsumen RI Turun di Mei 2025, Terendah Sejak 2022

Menang Banding, Tarif Trump Tetap Berlaku

Trump Sebut Kesepakatan Dagang AS-China Sudah Tercapai

Inflasi AS Lebih Rendah dari Ekspektasi, The Fed Bakal Tahan Suku Bunga?

Cadangan Devisa Indonesia Mei 2025 Stabil di US$ 152,5 Miliar

TAGGED: china tarif trump, china tolak tarif, kebijakan Tarif Trump, Trump tariff
Aurelia Tanu April 8, 2025 April 9, 2025
Previous Article Menteri Airlangga Sebut Surat Negosiasi Indonesia Sudah Diterima AS
Next Article Inflasi RI di bulan Maret 2025 Tembus 1,65%
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?