IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

China Bakal Kucurkan Dana hingga Rp 8.700 Triliun Untuk Atasi Krisis Properti

By Aurelia Tanu 8 months ago Ekonomi
Image source: AP/ caixinglobal.com
SHARE

[Medan | 18 Oktober 2024] China akan menggandakan pembiayaan untuk proyek perumahan yang terdaftar dalam daftar putih pemerintah menjadi 4 triliun yuan (sekitar Rp8.700 triliun). Dilansir dari AP pada Kamis (17/10/2024), langkah ini merupakan upaya stimulus terbaru dari pemerintah untuk menghidupkan kembali sektor properti yang telah lama terpuruk.

Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan, Ni Hong, menyatakan dalam konferensi pers di Beijing bahwa langkah-langkah juga akan dilakukan untuk membangun kembali satu juta desa urban di seluruh negeri. Namun, ia tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai besaran pendanaan untuk proyek tersebut.

Krisis properti ini dipicu oleh tindakan keras pemerintah terhadap pinjaman yang berlebihan. Pasar real estat yang dulunya menjadi motor penggerak ekonomi China kini justru menjadi beban. Pada Sabtu, pemerintah mengumumkan bahwa pemerintah daerah akan diperbolehkan menggunakan dana obligasi pemerintah dan menaikkan batas utang untuk mendukung pasar properti.

Pada akhir September, suku bunga hipotek untuk peminjam individu dipotong rata-rata 0,5 poin persentase, dan rasio uang muka minimum untuk pembelian rumah kedua diturunkan dari 25% menjadi 15%. Pada awal tahun, daftar proyek perumahan yang masuk dalam daftar putih diumumkan, yang memungkinkan mereka menerima bantuan pembiayaan. Hingga pekan ini, pinjaman untuk proyek-proyek tersebut telah mencapai 2,23 triliun yuan. Namun, beberapa analis berpendapat bahwa langkah-langkah ini masih belum cukup untuk menyelesaikan krisis properti dalam jangka pendek.

Sebagai respons, harga logam dasar di Bursa Logam London (LME) turun 0,2% menjadi US$9.544 per ton pada Kamis pagi (17/10) pukul 05.56 GMT. Sektor properti merupakan salah satu konsumen terbesar logam industri, namun para pedagang menyatakan bahwa meskipun kebijakan ini mendukung, skalanya dianggap terlalu kecil. Akibatnya, harga logam dan saham China mengalami penurunan karena pasar merasa kebijakan baru ini belum cukup memadai.

 

 

You Might Also Like

Keyakinan Konsumen RI Turun di Mei 2025, Terendah Sejak 2022

Menang Banding, Tarif Trump Tetap Berlaku

Trump Sebut Kesepakatan Dagang AS-China Sudah Tercapai

Inflasi AS Lebih Rendah dari Ekspektasi, The Fed Bakal Tahan Suku Bunga?

Cadangan Devisa Indonesia Mei 2025 Stabil di US$ 152,5 Miliar

TAGGED: China, ekonomi China, sektor properti china, stimulus China
Aurelia Tanu October 17, 2024 October 18, 2024
Previous Article BI Tahan Suku Bunga, Saham Perbankan Kompak Menguat
Next Article Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi, Apa Pemicunya?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?