[Medan | 16 Juli 2025] Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan ke level 5,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 15-16 Juli 2025. Selain itu, BI juga memangkas suku bunga deposit facility ke level 4,50% dan lending facility ke level 6,00%.
Menurut Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, keputusan ini selaras dengan kondisi inflasi domestik yang masih rendah dan stabil. Pada Juni 2025, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 0,19% secara bulanan dan 1,87% secara tahunan, jauh di bawah batas atas sasaran inflasi BI yaitu 2,5% ± 1%. Stabilitas inflasi ini membuka ruang bagi pelonggaran moneter tanpa harus menghadapi risiko signifikan terhadap depresiasi nilai tukar Rupiah.
Andry menambahkan bahwa pemangkasan suku bunga juga bertujuan mendukung pemulihan ekonomi nasional. Sinyal penurunan ini sebelumnya telah dikemukakan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam RDG Juni lalu, yang memperkirakan inflasi akan tetap terjaga pada kisaran target hingga 2026.
Perry juga menekankan bahwa BI tengah menjalin sinergi erat dengan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal pertama 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,87%. Meskipun begitu, BI memperkirakan laju pertumbuhan akan membaik di paruh kedua tahun ini, dengan estimasi keseluruhan pertumbuhan 2025 berada pada kisaran 4,6–5,4%.
Komitmen BI dalam menopang pertumbuhan juga ditegaskan Perry saat Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI pada awal Juli. Ia mengindikasikan ruang pelonggaran moneter masih terbuka lebar setelah dua kali pemangkasan suku bunga pada Januari dan Mei 2025 masing-masing sebesar 25 basis poin. “Bank Indonesia all out untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry dalam pernyataannya.