IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

BI Kembali Tahan Suku Bunga di Level 6%!

By Aurelia Tanu 7 months ago Ekonomi
Image source: AP/ ekonomi.bisnis.com
SHARE

[Medan | 20 November 2024] Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI rate di level 6,00% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 19 – 20 November 2024. Selain menahan suku bunga acuan, BI juga menahan suku bunga deposit facility di level 5,25% dan suku bunga lending facility di level 6,75%.

Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka, mengungkapkan bahwa keputusan BI untuk menahan suku bunga ini dipengaruhi oleh volatilitas pasar uang yang masih tinggi, terutama dengan pelemahan rupiah di sekitar Rp15.800 per dolar AS, meskipun inflasi domestik tetap terjaga dalam kisaran 2,5% hingga 3,5%. Selain itu, aliran dana asing juga terpantau keluar dari pasar domestik. Berdasarkan data BI, sepanjang pekan kedua November 2024, arus keluar modal asing mencapai Rp7,42 triliun.

Dari sisi eksternal, pernyataan The Federal Reserve (The Fed) yang menyatakan bahwa Bank Sentral AS tidak akan terburu-buru dalam menurunkan suku bunga turut mempengaruhi sentimen pasar global. Ekspektasi terhadap penurunan Fed Funds Rate (FFR) juga semakin terbatas, terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS.

Selama kampanye, Trump sering menekankan kebijakan “America First,” yang mengutamakan kepentingan ekonomi domestik AS dengan menerapkan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis, seperti menaikkan tarif impor untuk melindungi industri dalam negeri dan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur serta pemotongan pajak. Kebijakan-kebijakan tersebut berpotensi memicu lonjakan inflasi di AS.

Jika inflasi meningkat, The Fed kemungkinan akan lebih cenderung mempertahankan atau bahkan menaikkan suku bunga untuk mengatasi lonjakan harga dan mencegah ekonomi dari overheating, yang dapat memperkuat dolar. Penguatan dolar ini, bersama dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan Trump, dapat menyebabkan nilai tukar rupiah melemah.

Dalam kondisi inflasi AS yang meningkat dan pelemahan rupiah, BI kemungkinan besar akan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga, terutama jika dampak eksternal tersebut cukup besar untuk memengaruhi kestabilan ekonomi domestik.

 

 

You Might Also Like

Keyakinan Konsumen RI Turun di Mei 2025, Terendah Sejak 2022

Menang Banding, Tarif Trump Tetap Berlaku

Trump Sebut Kesepakatan Dagang AS-China Sudah Tercapai

Inflasi AS Lebih Rendah dari Ekspektasi, The Fed Bakal Tahan Suku Bunga?

Cadangan Devisa Indonesia Mei 2025 Stabil di US$ 152,5 Miliar

TAGGED: Bank Indonesia, BI rates, Perry Warjiyo, suku bunga BI
Aurelia Tanu November 20, 2024 November 20, 2024
Previous Article Petugas Lapas Tanjung Raja Sebar Video Pesta Narkoba,Kini Dimutasi
Next Article Istri Cemburu Bunuh Selingkuhan Suami di Medan
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?