[Medan | 16 Desember 2025] Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-rate di level 4,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 16–17 Desember 2025.
Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai keputusan menahan suku bunga masih menjadi opsi paling rasional. Penilaian tersebut didasarkan pada mulai membaiknya sejumlah indikator sektor riil pada kuartal IV-2025, seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur dan penjualan eceran. Namun demikian, pertumbuhan kredit perbankan masih cenderung stagnan di kisaran 7,36% secara tahunan (YoY) per Oktober 2025.
Dalam kondisi tersebut, Bank Indonesia dinilai akan bersikap wait and see sambil memantau perkembangan pasar keuangan global serta mengevaluasi efektivitas kebijakan insentif likuiditas dan pemangkasan suku bunga yang telah dilakukan sebelumnya.
Strategi menahan suku bunga ini juga dipandang memberikan ruang bagi BI untuk menjaga stabilitas imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun, sekaligus meredam volatilitas nilai tukar rupiah yang meningkat dalam dua bulan terakhir.
Ke depan, arah kebijakan suku bunga BI masih akan sangat dipengaruhi oleh dinamika kebijakan moneter global, khususnya arah suku bunga The Federal Reserve. Proyeksi penurunan BI-rate selanjutnya diperkirakan baru akan lebih jelas pada kuartal II-2026, seiring terbentuknya arah kebijakan moneter AS pasca penunjukan ketua The Fed yang baru.
Sebagai catatan, BI-rate saat ini berada di level 4,75% setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan sebesar total 125 basis poin sejak awal 2025.

