[Medan | 15 September 2025] Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp14,24 triliun hanya dalam empat hari perdagangan, 8–11 September 2025.
Capital outflow tersebut terdiri dari jual neto Rp2,22 triliun di pasar saham, Rp5,45 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), serta Rp6,57 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan derasnya aliran keluar ini turut mendorong premi risiko investasi Indonesia meningkat. Premi credit default swaps (CDS) tenor 5 tahun naik menjadi 69,04 basis poin (bps) per 11 September 2025, dari posisi 69,55 bps pada 4 September 2025.
Secara kumulatif sepanjang 2025, nonresiden masih mencatat jual neto Rp54,33 triliun di pasar saham dan Rp117,72 triliun di SRBI. Sementara itu, di pasar SBN tercatat beli neto Rp58,94 triliun.
Dari sisi pasar keuangan, rupiah ditutup di Rp16.455 per dolar AS pada Kamis (11/9) dan dibuka menguat tipis di Rp16.425 per dolar AS pada Jumat (12/9). Yield SBN 10 tahun relatif stabil di 6,37 persen pada Kamis, lalu turun menjadi 6,33 persen keesokan harinya.
Tekanan terhadap rupiah sedikit teredam oleh pelemahan indeks dolar AS (DXY) yang turun ke level 97,53, serta yield US Treasury (UST) tenor 10 tahun yang terkoreksi ke 4,021 persen.