[Medan | 16 Juni 2025] Aliran dana asing kembali mengalir deras ke pasar keuangan dalam negeri. Bank Indonesia (BI) mencatatkan capital inflow sebesar Rp 5,20 triliun sepanjang pekan kedua Juni 2025, sedikit meningkat dibanding periode awal Juni (2–4 Juni) yang mencapai Rp 5,19 triliun.
Berdasarkan data transaksi pasar keuangan domestik periode 10–12 Juni 2025, investor nonresiden membukukan net buy di dua instrumen utama. Di pasar saham, investor asing tercatat membeli bersih Rp 0,83 triliun, sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN), aliran masuk jauh lebih besar mencapai Rp 5,08 triliun.
Meskipun begitu, tekanan jual masih terlihat di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Instrumen ini mengalami jual neto sebesar Rp 0,71 triliun, menunjukkan sebagian pelaku pasar melakukan reposisi portofolio.
Menurut Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI, derasnya arus masuk dana asing turut mendorong penurunan premi risiko investasi Indonesia, yang tercermin dari penurunan credit default swap (CDS) tenor 5 tahun ke level 73,47 basis poin (bps) per 12 Juni 2025, lebih rendah dibanding posisi 6 Juni yang tercatat 75,92 bps.
Kondisi ini mencerminkan persepsi risiko investor asing terhadap Indonesia yang kian membaik. Untuk menjaga momentum tersebut, Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan bauran kebijakan demi memperkuat ketahanan eksternal ekonomi nasional.