[Medan | 1 September 2025] Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar (capital outflow) senilai Rp250 miliar pada periode 25–28 Agustus 2025. Tekanan arus keluar ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya aksi demonstrasi di dalam negeri yang memicu volatilitas pasar keuangan.
Menurut data transaksi BI, pelepasan dana asing paling besar terjadi di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan jual neto mencapai Rp10,79 triliun. Sementara itu, pasar saham mencatat beli neto Rp2,62 triliun, dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) mengalami beli neto Rp7,93 triliun.
Kepala Grup Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, menjelaskan bahwa premi risiko investasi Indonesia atau credit default swaps (CDS) tenor 5 tahun meningkat ke 66,90 bps per 28 Agustus, dari 66,15 bps pada 22 Agustus.
Secara kumulatif sepanjang 2025, nonresiden mencatat jual neto Rp48,01 triliun di pasar saham dan Rp94,28 triliun di SRBI. Namun, pasar SBN masih menjadi penopang dengan beli neto Rp76,44 triliun.
Dari sisi nilai tukar, rupiah ditutup di Rp16.340 per dolar AS pada Kamis (28/8) dan dibuka di level yang sama pada Jumat (29/8). Di pasar obligasi, yield SBN tenor 10 tahun turun dari 6,30 persen ke 6,29 persen. Sementara itu, indeks dolar (DXY) menguat ke 97,81 dan yield US Treasury tenor 10 tahun melemah ke 4,203 persen.