[Medan | 20 Mei 2025] China mencatatkan pertumbuhan produksi industri sebesar 6,1% secara tahunan (year-on-year) pada April 2025, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 7,7% pada Maret lalu. Meski terjadi perlambatan, angka tersebut tetap menunjukkan keberlanjutan pemulihan ekonomi Negeri Tirai Bambu di tengah tekanan global.
Berdasarkan laporan National Bureau of Statistics (NBS), sektor manufaktur mencatat kenaikan produksi sebesar 6,6%, sedangkan sektor pertambangan tumbuh 5,7%. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah manufaktur teknologi tinggi yang melesat 10%, diikuti oleh industri mesin yang naik 9,8%. Hal ini mengindikasikan bahwa China terus berfokus pada peningkatan sektor bernilai tambah tinggi di tengah transisi menuju ekonomi yang lebih berbasis inovasi.
Namun, tidak hanya produksi industri yang melambat, pertumbuhan penjualan ritel juga mengalami perlambatan menjadi 5,1% dari 5,9% di bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan konsumsi terhadap barang tahan lama, termasuk peralatan rumah tangga, perlengkapan kantor, furnitur, dan perangkat telekomunikasi.
Sementara itu, ekspor China meningkat signifikan sebesar 9,3% pada April 2025, menunjukkan penguatan permintaan eksternal. Sebaliknya, impor hanya tumbuh 0,8%. Untuk periode Januari hingga April 2025, ekspor tumbuh 7,5%, sedangkan impor justru menyusut 4,2%, mengindikasikan masih lemahnya permintaan domestik terhadap barang luar negeri.
Dalam pernyataan resminya, NBS menyampaikan bahwa indikator-indikator ekonomi hingga April mencerminkan stabilitas yang relatif baik, didukung sinergi kebijakan makroekonomi yang berjalan efektif. Meski ada tantangan eksternal, ekonomi China tetap mempertahankan momentum pemulihan yang positif.
Ketua Pinpoint Asset Management, Zhang Zhiwei, menyatakan bahwa ekspor China kemungkinan akan terus menguat pada kuartal II-2025 seiring dengan kebijakan pemangkasan tarif impor oleh Amerika Serikat dan peningkatan belanja fiskal domestik. Ia memperkirakan momentum ekonomi China akan tetap stabil dalam jangka pendek.