[Medan | 13 November 2025] PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge, emiten milik pengusaha Hashim Djojohadikusumo, resmi menjalin kerja sama komersial berskala penuh dengan perusahaan Jepang, Orex Sai Inc., untuk mengimplementasikan layanan 5G Fixed Wireless Access (FWA) 1,4 GHz berbasis Open RAN di seluruh Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, Surge menargetkan penyediaan akses internet berkecepatan hingga 100 Mbps tanpa batas kuota dengan tarif terjangkau sekitar Rp100.000 per bulan, lengkap dengan perangkat pelanggan (CPE) gratis. Program ini diharapkan memperluas jangkauan internet berkecepatan tinggi hingga ke wilayah-wilayah yang selama ini belum terlayani secara optimal.
Presiden Direktur PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha WIFI, Shannedy Ong, menjelaskan bahwa tahap awal implementasi jaringan akan mencakup pembangunan 4.800 stasiun basis pada tahun 2026. Ia menambahkan, kerja sama ini menandai implementasi pertama di dunia untuk jaringan 5G FWA 1,4 GHz yang langsung dapat diakses oleh masyarakat luas.
Dalam proyek ini, Orex Sai berperan sebagai penyedia utama sistem Open RAN FWA 1,4 GHz end-to-end, menggunakan teknologi Open RAN dan 5G Core dari NEC Corporation. Kolaborasi tersebut juga melibatkan 26 distributor lokal yang telah menandatangani komitmen untuk mendukung distribusi layanan internet terjangkau di Wilayah I, yang mencakup lebih dari 60% rumah tangga di Indonesia.
Menurut laporan Bloomberg Technoz, total investasi dari kerja sama ini mencapai sekitar US$200 juta atau setara Rp3,34 triliun.
Perluas Pasar Digital dan Dukung Konektivitas Nasional
WIFI, melalui entitas usahanya PT Telemedia Komunikasi Pratama, sebelumnya memenangkan lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access/BWA) dengan masa berlaku 10 tahun di Regional I, yang meliputi wilayah Jawa, Papua, dan Maluku.
Wilayah tersebut memiliki potensi serapan pasar digital hingga 70% dari populasi menengah ke bawah. Dalam lelang tersebut, Telemedia berhasil menempati peringkat pertama dengan penawaran tertinggi senilai Rp403,76 miliar, mengungguli PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang berada di posisi kedua dengan Rp399,76 miliar dan PT Eka Mas Republik di posisi ketiga dengan Rp331,77 miliar.
Dampak dan Prospek
Implementasi layanan 5G FWA berbasis Open RAN ini berpotensi menjadi katalis positif bagi ekosistem digital nasional dan mendorong penetrasi internet di wilayah non-perkotaan. Dari sisi pasar modal, langkah Surge dinilai strategis karena memperkuat posisi perusahaan di sektor telekomunikasi berbasis infrastruktur digital — segmen yang tengah menjadi fokus investasi pemerintah dan swasta.
Jika proyek berjalan sesuai rencana, potensi peningkatan pendapatan berulang (recurring revenue) dari layanan internet residensial dapat memperbaiki kinerja keuangan WIFI dalam jangka menengah, sekaligus mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia.

