[Medan | 9 Oktober 2025] PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) resmi diakuisisi oleh PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara) yang kini menjadi pengendali baru. Pasca akuisisi ini, FUTR akan bertransformasi menjadi holding company energi hijau yang menaungi proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama FUTR Tonny Agus Mulyantono menyebut Ardhantara berkomitmen memperkuat lini bisnis EBT sejalan dengan arah kebijakan energi nasional. Saat ini, perseroan tengah menyiapkan studi kelayakan proyek EBT yang hasilnya akan dipaparkan dalam RUPS 2026, bersamaan dengan rencana rights issue untuk memasukkan aset-aset energi ke dalam FUTR.
Salah satu proyek utama yang akan digarap adalah geothermal Gunung Slamet dengan nilai investasi awal mencapai US$85 juta (sekitar Rp1,5 triliun). Proyek ini sudah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN untuk kapasitas 220 MW dan masa kontrak 30 tahun. Tahap pengeboran tambahan direncanakan pada 2026, sementara COD ditargetkan pada 2027.
Selain panas bumi, FUTR juga menyiapkan pengembangan PLTS dengan potensi total 130 MW secara bertahap. Ardhantara sendiri memiliki struktur kepemilikan gabungan antara Raka Energi Mandiri (37,5%), Bina Wisesa Perkasa (37,5%), dan Amartya Inti Investama (25%).
Transformasi FUTR menjadi holding energi hijau berpotensi menarik minat investor sektor EBT, terutama di tengah kebijakan pemerintah yang menargetkan 75% tambahan kapasitas listrik dari sumber terbarukan dalam RUPTL PLN 2025–2034.