[Medan | 25 September 2025] PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) berencana melakukan langkah strategis dengan mengubah arah bisnis dari industri kayu lapis ke sektor angkutan laut. Transformasi ini menjadi upaya perseroan untuk keluar dari stagnasi bisnis lama yang tidak lagi menjanjikan prospek pertumbuhan.
Direktur TIRT, Pohan Wijaya Po, menyampaikan bahwa perseroan akan fokus pada jasa angkutan laut dalam negeri, baik untuk barang umum maupun khusus (KBLI 50131 dan 50133), serta aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian lainnya (KBLI 09900). Sebagai tahap awal, TIRT menyiapkan pembelian 20 unit armada kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge) senilai Rp162,09 miliar (belum termasuk PPN). Armada tersebut akan dibeli dari perusahaan berelasi, yakni PT Lima Srikandi Jaya sebanyak 11 unit, PT Mitra Kemakmuran Line 3 unit, dan PT Antar Sarana Rekasa 6 unit.
Untuk mendukung ekspansi ini, TIRT akan memanfaatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp200 miliar dari pemegang saham pengendali, PT Harita Jayaraya (HJR). Dana tersebut dialokasikan Rp180 miliar untuk pembelian kapal dan Rp20 miliar sisanya untuk kebutuhan modal kerja. Pohan menegaskan bahwa pergeseran ke industri angkutan laut sejalan dengan peluang besar pada sektor pengangkutan komoditas sumber daya alam seperti batubara dan bauksit.
Sebagai bagian dari rencana ini, manajemen akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025. Transformasi ini diharapkan menjadi titik balik setelah saham TIRT disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 22 Januari 2025. Suspensi dilakukan karena perusahaan tidak menunjukkan aktivitas operasional yang signifikan, sementara kegiatan produksi kayu lapis telah berhenti sejak pandemi Covid-19 pada 2020.
Dengan rencana diversifikasi ke sektor angkutan laut, TIRT mencoba membuka babak baru yang lebih prospektif. Jika berhasil dieksekusi, langkah ini berpotensi mengembalikan kepercayaan investor dan menjadi sinyal positif untuk kemungkinan pengaktifan kembali perdagangan sahamnya di BEI.