[Medan | 15 Juli 2025] Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada 11 Juli 2025 mengumumkan bahwa tiga saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), tidak lagi berada dalam daftar saham yang mendapat perlakuan khusus atau exceptional treatment dalam proses peninjauan indeks MSCI.
Artinya, ketiga saham tersebut kini akan dinilai menggunakan metodologi reguler MSCI, termasuk perubahan-perubahan terbaru dalam kriteria penilaian untuk periode review Agustus 2025 dan selanjutnya. Jika seluruh syarat terpenuhi, BREN, PTRO, dan CUAN berpeluang kembali masuk ke dalam jajaran konstituen MSCI. Proses evaluasi tersebut dijadwalkan diumumkan pada 12 Agustus 2025 dan akan mulai berlaku efektif pada 1 September 2025.
Akankah BREN, PTRO, dan CUAN Gabung MSCI di Agustus 2025?
Dari tiga saham milik Prajogo Pangestu yang baru saja lepas dari exceptional treatment MSCI, yaitu BREN, CUAN, dan PTRO, analis menilai BREN memiliki peluang paling besar untuk masuk ke dalam indeks MSCI pada review Agustus 2025. Ada tiga alasan utama:
- Free float BREN sudah memenuhi syarat, yaitu 11,6% dengan nilai kapitalisasi sekitar US$ 5,86 miliar, jauh di atas batas minimum MSCI sebesar US$ 3 miliar.
- Likuiditas BREN sangat tinggi, dengan nilai transaksi harian rata-rata mencapai Rp 282 miliar, sesuai kriteria MSCI.
- Sudah tidak lagi masuk dalam pengecualian, sehingga langsung bisa dievaluasi penuh untuk masuk indeks.
Sementara untuk CUAN, peluang tetap ada karena akan melakukan stock split 1:10 pada 15 Juli 2025. Ini bisa meningkatkan likuiditas. Tapi nilai kapitalisasi pasar yang bisa diperdagangkan baru sekitar US$ 1,5 miliar, masih di bawah ambang MSCI. Sedangkan PTRO peluangnya paling kecil karena nilai free float-nya masih rendah, sekitar US$ 0,5 miliar. Meski begitu, kinerja perusahaan cukup menjanjikan.
Di sisi lain, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, Fath Aliansyah Budiman, memandang bahwa peluang saham-saham milik Prajogo Pangestu untuk masuk ke dalam indeks MSCI akan lebih besar pada proses rebalancing berikutnya di bulan November.
Ia menilai kemungkinan untuk masuk dalam rebalancing Agustus cukup kecil, karena waktu yang tersisa untuk memenuhi berbagai kriteria teknis seperti rata-rata likuiditas, kapitalisasi pasar free float, dan indikator lainnya terlalu sempit. Peluang bisa meningkat jika terjadi lonjakan harga dan nilai transaksi yang signifikan dalam waktu dekat, namun jika tidak, rebalancing November akan menjadi momentum yang lebih realistis.
Target Saham CUAN, BREN dan PTRO
Investment Consultant Maybank Sekuritas Indonesia, Harto Wibowo, merekomendasikan trading buy untuk saham BREN dengan target Rp 12.000 per saham, PTRO di target harga Rp 5.850 per saham, dan CUAN dengan target Rp 1.600 per saham setelah stock split.