[Medan | 7 Agustus 2025] Investor pasar modal tengah menantikan hasil rebalancing indeks MSCI (Morgan Stanley Capital International) yang akan diumumkan hari ini, Kamis (7/8/2025), dan berlaku efektif mulai 27 Agustus 2025. Evaluasi ini diprediksi berdampak terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terutama bagi saham-saham yang berpotensi masuk ke dalam indeks global tersebut.
Investment Analyst Capital Asset Management, Martin Aditiya, menyampaikan bahwa dampak rebalancing MSCI terhadap IHSG cenderung netral. Namun, akan ada potensi lonjakan harga pada sejumlah saham yang diprediksi masuk ke dalam indeks MSCI, baik MSCI Large Cap maupun Small Cap. Meski dampaknya hanya akan terasa sesaat, hal ini bisa menjadi sentimen positif jangka pendek.
Martin memperkirakan DSSA (Dian Swastatika Sentosa) akan masuk ke indeks MSCI Large Cap. Sementara itu, saham-saham milik konglomerat Prajogo Pangestu seperti BREN (Barito Renewables), PTRO (Petrosea), CUAN (Petrindo Jaya Kreasi), serta saham lain seperti ANTM (Aneka Tambang) dan BRMS (Bumi Resources Minerals), memiliki peluang masuk ke indeks MSCI Small Cap, didukung oleh kapitalisasi pasar free float yang memadai dan likuiditas transaksi harian yang tinggi.
Analis Head of Investment Syailendra Maybank Sekuritas, Alamsyah Budiman, menambahkan bahwa saham-saham tersebut telah menunjukkan performa baik dan memenuhi kriteria MSCI, termasuk nilai kapitalisasi free float di atas US$1,8 miliar dan rata-rata transaksi harian di atas US$1,7 juta.
Adapun berdasarkan data perdagangan per 6 Agustus 2025, saham BREN, DSSA, PTRO, CUAN, dan BRMS mencatatkan penguatan signifikan. Misalnya, CUAN melonjak 5,52%, DSSA naik 0,76%, PTRO naik 3,16%, dan BRMS menguat 11,43%.
Di samping itu, analis menilai ekspektasi pemulihan ekonomi Indonesia di semester II-2025 juga akan menjadi katalis tambahan bagi IHSG, sehingga potensi reli jangka pendek pasca-rebalancing cukup terbuka. Meskipun begitu, investor tetap disarankan berhati-hati terhadap potensi aksi ambil untung (profit taking), mengingat beberapa saham kandidat sudah mengalami reli sebelum pengumuman resmi.