[Medan | 24 Juli 2025] Konglomerat Prajogo Pangestu tercatat melepas sebagian kepemilikannya di PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) melalui entitas PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) pada 21 Juli 2025.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kepemilikan TPIA di CDIA turun dari 11.264.189.500 saham (9,02%) per 20 Juli menjadi 11.234.643.100 saham (9%) per 21 Juli 2025. Artinya, terdapat penjualan sebanyak 29.546.400 saham.
Jika mengacu pada harga pasar 21 Juli saat saham CDIA naik hingga batas Auto Reject Atas (ARA) sebesar 25% ke level Rp 1.215 per saham, maka nilai transaksi penjualan saham tersebut diperkirakan mencapai Rp 35,89 miliar.
Menariknya, setelah aksi tersebut, saham CDIA kembali menyentuh ARA pada perdagangan 22 Juli dan ditutup naik 25% ke level Rp 1.515, menunjukkan antusiasme pasar yang tinggi terhadap saham ini. Sebelum IPO, TPIA tercatat memiliki 74.897.620.800 saham CDIA atau 66,67%. Namun setelah IPO, porsi kepemilikan TPIA turun menjadi 60%.
TPIA sendiri merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh Prajogo Pangestu, baik secara langsung maupun melalui PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan Marigold Resources Pte Ltd. Secara total, pengendali menguasai 43,58% saham TPIA.
Prajogo Justru Tambah Kepemilikan di BREN
Pada hari yang sama, Prajogo Pangestu justru melakukan pembelian saham di emiten energi baru terbarukan miliknya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Ia tercatat membeli 3 juta saham BREN di harga Rp 7.944 per saham, dengan total transaksi mencapai Rp 23,83 miliar.
Menurut laporan dari Direktur BREN, Merly, pembelian ini dilakukan untuk keperluan investasi pribadi, dan saham tersebut dimiliki secara langsung oleh Prajogo.
Langkah ini dilakukan di tengah tingginya volatilitas saham BREN, yang dalam beberapa hari terakhir mengalami fluktuasi tajam seiring sentimen pasar terhadap sektor energi terbarukan.
Dua Direksi CDIA Borong Saham Perusahaan
Sementara itu, dua direksi CDIA, yaitu Fransiskus Ruly Aryawan dan Jonathan Kandinata, juga turut memborong saham CDIA. Dalam laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterbitkan Rabu (23/7), keduanya tercatat membeli masing-masing 5 juta saham di harga Rp 800 per saham pada 17 Juli 2025.
Sebelum transaksi, Ruly dan Jonathan tidak memiliki saham CDIA. Kini, masing-masing menguasai sekitar 0,004% saham. Total dana yang mereka keluarkan untuk akumulasi tersebut mencapai Rp 8 miliar. Keduanya menyampaikan bahwa tujuan pembelian saham tersebut adalah untuk investasi jangka panjang.