IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Saham Rokok GGRM hingga HMSP Kompak Terbang, Ada Apa?

By Aurelia Tanu 2 hours ago Bisnis
Image source: AP/ finance.detik.com
SHARE

[Medan | 17 September 2025] Saham emiten rokok kompak melesat pada akhir perdagangan Selasa (16/9/2025).

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 17,74% ke Rp10.950 per saham, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) menguat 20,72% ke Rp670, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) melonjak 24,1% ke Rp1.030, dan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mencatat kenaikan tertinggi 24,59% ke Rp304.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menilai lonjakan saham rokok dipicu sentimen kebijakan fiskal. Menurutnya, peluang penurunan tarif cukai hasil tembakau (CHT) semakin terbuka setelah wacana tersebut didukung oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan DPR.

Menurut Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, reli saham rokok ini dipicu oleh sentimen kebijakan fiskal terkait tarif cukai hasil tembakau (CHT). Wacana penurunan tarif cukai yang disuarakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendapat dukungan politik dari DPR, sehingga pasar langsung merespons positif.

Ia menambahkan, penguatan saham rokok sempat terlihat sejak awal pengangkatan Purbaya sebagai Menteri Keuangan, meski kemudian mengalami koreksi wajar. Kini, seiring menguatnya spekulasi bahwa tarif CHT bisa diturunkan pada 2026, saham-saham emiten rokok kembali menarik perhatian investor.

Bagi pelaku pasar, potensi penurunan tarif cukai akan menjadi katalis positif yang mampu memperbaiki prospek bisnis industri rokok. Kebijakan tersebut diyakini bisa meningkatkan daya beli konsumen, mendongkrak volume penjualan, serta menekan risiko peredaran rokok ilegal yang selama ini menggerus pangsa pasar industri formal.

Dari sisi fundamental, emiten besar seperti GGRM dan HMSP berpeluang menikmati perbaikan kinerja melalui peningkatan pendapatan dan laba bersih. Emiten skala menengah seperti WIIM dan ITIC pun berpotensi ikut terdorong seiring ekspansi pasar dan turunnya beban cukai.

Secara teknikal, Nafan menilai pergerakan saham-saham rokok sudah mulai meninggalkan fase tren turun (downtrend) yang panjang. Saat ini, pola harga memasuki fase sideways dan mengindikasikan potensi pembentukan tren baru jika katalis fiskal benar-benar terealisasi.

 

You Might Also Like

Restrukturisasi Utang, OKAS Bakal Lepas Tambang Emas di Lombok

ASII Borong Rp 2,69 Triliun Saham HEAL, Buat Apa?

UNTR Resmi Akuisisi Tambang PSAB Senilai Rp 8,85 Triliun

Pendapatan dan Laba Kompak Naik, Saham CDIA Siap Balik ke Harga Tertinggi?

Merdeka Gold (EMAS) Patok Harga IPO Rp 2.880!

TAGGED: saham GGRM, saham HMSP, saham ITIC, saham rokok, saham WIIM
Aurelia Tanu September 17, 2025 September 17, 2025
Previous Article ASII Borong Rp 2,69 Triliun Saham HEAL, Buat Apa?
Next Article Restrukturisasi Utang, OKAS Bakal Lepas Tambang Emas di Lombok
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?