[Medan | 31 Juli 2025] Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) akhirnya terkoreksi untuk pertama kalinya sejak resmi IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025.
Setelah mencatat lonjakan spektakuler hampir 700% dari harga IPO Rp190 hingga menyentuh Rp1.650, saham CDIA pada perdagangan 30 Juli 2025 jatuh 9,84% ke level Rp1.485, sekaligus menyentuh batas Auto Rejection Bawah (ARB).
Koreksi ini terjadi setelah periode penguatan yang tidak biasa, yang sempat membuat saham ini dua kali disuspensi oleh BEI karena pergerakan dinilai terlalu cepat dan tidak wajar.
Adapun sebelumnya, saham CDIA juga diiringi oleh aksi internal, dengan pembelian saham oleh para petinggi perusahaan. Presiden Direktur Franziskus Ruly Aryawan dan Direktur Jonathan Kandinata membeli masing-masing 5 juta lembar saham pada harga Rp 800 per saham. Komisaris Andre Khor Kah Hin juga tercatat memborong 15 juta saham senilai Rp 12 miliar.
Koreksi ini tidak semata-mata terjadi karena aksi ambil untung (profit taking), tetapi juga dipicu oleh tanda-tanda kejenuhan pasar setelah kenaikan vertikal yang sulit dibenarkan secara fundamental.
Lonjakan harga CDIA sebelumnya tidak sepenuhnya didukung oleh kinerja keuangan maupun prospek bisnis yang jelas, melainkan lebih pada sentimen spekulatif investor ritel.