[Medan | 5 Agustus 2025] Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) anjlok 14,74% ke level Rp7.225 pada perdagangan Senin (4/8/2025). Penurunan ini membuat AMMN terkena auto reject bawah (ARB), sehari setelah sempat menyentuh level tertinggi di Rp8.475. Nilai transaksi mencapai Rp556 miliar dengan volume 72 juta saham, menunjukkan tekanan jual yang sangat besar.
Adapun tekanan jual ini dipicu oleh laporan keuangan semester I-2025 yang menunjukkan kerugian Rp2,5 triliun (US$153 juta), berbanding terbalik dengan laba US$443 juta pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, pendapatan perusahaan anjlok hingga 88%, memicu kekhawatiran investor terhadap prospek bisnis AMMN ke depan.
Selain faktor fundamental, valuasi saham AMMN yang tergolong tinggi, dengan price to book ratio sekitar 6 kali dan forward PER mendekati 73 kali, semakin memperburuk tekanan jual. Koreksi tajam ini pun ikut menyeret IHSG, yang sempat melemah ke kisaran 7.460-an, karena AMMN memiliki bobot signifikan di indeks.
Koreksi besar pada AMMN tidak hanya menyoroti lemahnya kinerja fundamental, tetapi juga mencerminkan kekhawatiran investor atas keberlanjutan proyek-proyek tambang perusahaan. Dengan pendapatan yang merosot tajam, kemampuan perusahaan dalam menjaga arus kas dan menyelesaikan proyek jangka panjang kini menjadi sorotan utama.