[Medan | 14 Agustus 2025] PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kinerja keuangan yang menunjukkan perbaikan signifikan pada semester I-2025. Perusahaan teknologi ini mencatatkan pendapatan bersih Rp 8,6 triliun, tumbuh 11% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,7 triliun. Peningkatan pendapatan tersebut diiringi penurunan rugi bersih yang cukup tajam, dari Rp 2,84 triliun pada semester I-2024 menjadi Rp 742 miliar, atau turun 74%.
Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho, menyebut hasil ini mencerminkan kekuatan model operasional dan disiplin eksekusi strategi perseroan di tengah persaingan ketat industri teknologi. Pendapatan GoTo berasal dari berbagai sumber, dengan kontribusi terbesar dari jasa pengiriman Rp 2,75 triliun, imbalan jasa Rp 2,74 triliun, pinjaman Rp 1,64 triliun, e-commerce Rp 416,3 miliar, iklan Rp 236,12 miliar, serta pendapatan lainnya Rp 769,8 miliar.
Dari sisi efisiensi, beban dan biaya GoTo turun 7,7% menjadi Rp 8,7 triliun dibandingkan Rp 9,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban pokok pendapatan tercatat Rp 3,6 triliun, beban umum dan administrasi Rp 1,92 triliun, penjualan dan pemasaran Rp 1,34 triliun, pengembangan produk Rp 1 triliun, operasional dan pendukung Rp 462 miliar, serta penyusutan dan amortisasi Rp 355 miliar. Dengan kombinasi kenaikan pendapatan dan penurunan beban, margin kerugian pun menyusut signifikan.
Selain itu, EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) GOTO meningkat menjadi Rp 820 miliar pada semester I-2025. Menurut Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, kinerja positif ini tak lepas dari strategi di kuartal II, termasuk penyelesaian migrasi sistem ke Alibaba Cloud dan Tencent Cloud. Migrasi ini diharapkan memangkas biaya cloud tahunan lebih dari 50% sekaligus meningkatkan kelincahan dan kecepatan peluncuran fitur baru.
GoTo juga memperkuat infrastruktur teknologi dengan membentuk pusat teknologi baru di China untuk mengakses talenta rekayasa teknologi kelas dunia. Langkah ini akan mempercepat pengembangan produk dan meningkatkan kapabilitas tim rekayasa di Indonesia melalui transfer pengetahuan. Tak hanya itu, perseroan meluncurkan model foundation Sahabat-AI dengan 70 miliar parameter, sepenuhnya dilatih dan dioperasikan di Indonesia. Model ini mendukung Bahasa Indonesia, berbagai bahasa daerah, dan sejumlah bahasa internasional.
Adapun penurunan rugi bersih yang signifikan ini bisa menjadi katalis positif bagi saham GOTO yang selama ini bergerak fluktuatif akibat kekhawatiran investor terhadap profitabilitas. Efisiensi biaya yang berkelanjutan, diversifikasi pendapatan, dan penguatan teknologi dapat menjadi pondasi bagi tren pemulihan harga saham, meski volatilitas tetap menjadi risiko jangka pendek.