[Medan | 28 Agustus 2025] Prajogo Pangestu melalui Green Era Energy Pte Ltd kembali melepas sebagian kepemilikannya di PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Pada 22 Agustus 2025, tercatat sebanyak 2 miliar lembar saham dilepas ke pasar. Jika mengacu harga penutupan BREN di level Rp8.550 per saham pada tanggal yang sama, nilai divestasi tersebut diperkirakan mencapai Rp17 triliun.
Transaksi jumbo ini difasilitasi oleh sejumlah bank internasional, antara lain HSBC Indonesia, Citibank N.A., dan Bank DBS Indonesia. Meski melibatkan lembaga besar, proses divestasi berlangsung secara tertutup tanpa banyak publikasi. Setelah transaksi, kepemilikan Green Era Energy di BREN berkurang menjadi 29,56 miliar saham atau setara 22,10%, dari sebelumnya 31,56 miliar saham atau 23,60%. Dengan kata lain, terjadi pengurangan sekitar 1,5% dari porsi kepemilikan.
Aksi pelepasan saham oleh Green Era Energy bukan yang pertama kali terjadi pada Agustus ini. Sebelumnya, perseroan tercatat beberapa kali melakukan transaksi penjualan saham BREN dalam jumlah lebih kecil. Pada 11 Agustus 2025, Green Era menjual 1,5 juta saham di harga Rp8.726 senilai Rp13,08 miliar. Sehari kemudian, pada 12 Agustus, sebanyak 4,01 juta saham dilepas di harga Rp9.142 dengan nilai Rp36,7 miliar. Lalu pada 13 Agustus, 2,8 juta saham dilego di harga Rp9.317 senilai Rp26,1 miliar.
Corporate Secretary Barito Renewables Energy, Agus Sandy Widyanto, menjelaskan bahwa transaksi tersebut dilakukan untuk menambah porsi free float saham di pasar. Dengan likuiditas yang lebih tinggi, saham BREN diharapkan semakin menarik bagi investor publik, termasuk potensi masuknya ke dalam indeks-indeks utama.
Meski terjadi aksi divestasi, saham BREN justru masih bergerak dalam tren penguatan. Pada perdagangan Senin, 26 Agustus 2025, harga BREN naik 4,69% ke level Rp8.925. Dalam sebulan terakhir, saham energi terbarukan milik konglomerat Prajogo Pangestu itu telah mencatat kenaikan 12,62%. Hal ini menunjukkan minat investor tetap kuat, seiring dengan prospek jangka panjang perseroan di sektor energi hijau.