[Medan | 21 Juli 2025] Peluncuran Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) oleh pemerintah yang dijadwalkan pada 21 Juli 2025 dinilai dapat menjadi sentimen positif bagi saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Analisis terbaru dari Indo Premier Sekuritas, dirilis pada 11 Juli, menegaskan rekomendasi BUY untuk saham BBRI dengan target harga Rp 4.700, atau potensi kenaikan sekitar 21% dari harga penutupan Rp 3.880.
Menurut riset Indo Premier, KDMP diproyeksikan membentuk hingga 80.000 koperasi desa, masing-masing membutuhkan pembiayaan sekitar Rp 3 miliar. Inisiatif ini diprediksi akan memperluas penetrasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan produk inklusi keuangan BRI, sekaligus membuka peluang cross‑selling produk seperti tabungan digital, virtual account, dan layanan keuangan mikro lainnya.
Dari sisi valuasi, saham BBRI dinilai masih undervalued dengan Price-to-Book Value 2025 sebesar 1,8×, di bawah rata-rata historis 10‑tahun sekitar 2,4×. Proyeksi laba bersih pada 2025 diperkirakan mencapai Rp 56,8 triliun, dengan dividend yield 8,7%, menunjukkan potensi imbal hasil yang menarik dari sisi pendapatan dividen.
Langkah strategis BRI melalui program “BRIvulution Initiatives Phase 1” mendukung transformasi digital dan peningkatan tata kelola, memperkuat fondasi fundamental dan ekspektasi pertumbuhan bisnis mikro di pedesaan. Menurut Direktur Utama Hery Gunardi, inisiatif ini diarahkan untuk menjadikan BRI sebagai bank paling visioner dan inklusif di Asia Tenggara.
Sejalan dengan optimisme ini, data konsensus 1 Juli 2025 dari Bloomberg menunjukkan bahwa 84% analis (31 dari 37) merekomendasikan beli saham BBRI dengan target rata‑rata Rp 4.703, setara potensi apresiasi sekitar 27% dari harga saat ini.
Trimegah Sekuritas memberikan target yang lebih ambisius: Rp 5.400, berdasarkan prospek pemulihan laba pada semester II-2025 dan dampak positif dari kebijakan pemerintah seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang turut meningkatkan likuiditas UMKM.