[Medan | 19 Juni 2025] Satu lagi perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu yang bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).
CDIA bersiap menggelar initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 12,5 miliar lembar setara dengan 10% dari total saham yang ditempatkan dan disetor oleh perseroan.
Saham CDIA ditawarkan dengan harga kisaran Rp 170 hingga Rp 190 per saham, yang berpotensi menghimpun dana segar sebesar Rp 2,1 hingga Rp 2,4 triliun. Masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung pada 19–24 Juni 2025.
IPO ini menambah deretan aksi korporasi agresif dari grup usaha Barito yang dimiliki Prajogo, menyusul kesuksesan IPO anak usaha lain seperti Barito Renewables Energy (BREN) dan PGE (Pertamina Geothermal Energy). Kedua saham tersebut sempat mencetak auto rejection atas (ARA) beruntun saat debut di pasar.
Sebagai informasi, CDIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi infrastruktur, khususnya listrik, air, dan pelabuhan. Mereka juga terlibat dalam logistik dan transportasi maritim. CDIA merupakan anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group).
Melihat pengalaman IPO anak usaha Prajogo sebelumnya yang harganya langsung naik tajam, bukan tidak mungkin saham CDIA juga akan mengalami ARA. Meski begitu, investor tetap perlu memperhatikan kondisi bisnis, harga wajar saham, dan rencana penggunaan dana IPO yang akan dijelaskan dalam prospektus.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek alias underwriter (UW) adalah BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers, Henan Putihrai, OCBC Sekuritas, Trimegah Sekuritas.
Berikut jadwal IPO CDIA:
– Penawaran awal perdana saham: 19-24 Juni 2025
– Tanggal efektif IPO: 30 Juni 2025
– Tanggal penjatahan: 4 Juli 2025
– Tanggal distribusi saham: 7 Juli 2025
– Masa penawaran umum perdana: 2-4 juli 2025
– Pencatatan saham di bursa: 8 Juli 2025