[Medan | 15 Mei 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam pada akhir perdagangan Rabu (14/5/2025), ditutup naik 2,15% ke level 6.979.
Kenaikan ini ditopang oleh sembilan dari sebelas indeks sektoral yang berada di zona hijau. Sektor energi memimpin penguatan dengan lonjakan 3,14%, disusul sektor keuangan yang naik 2,48%, dan sektor transportasi yang menguat 2,27%. Sementara itu, sektor teknologi dan sektor kesehatan masing-masing melemah 1,04% dan 0,32%.
Kenaikan IHSG dipicu oleh kombinasi sentimen eksternal dan internal. Dari sisi global, pasar merespons positif meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Kesepakatan terbaru yang dicapai di Jenewa menetapkan pemangkasan tarif impor oleh AS atas produk China dari 145% menjadi 30%. Sebagai balasan, China menurunkan tarif atas produk AS menjadi rata-rata 10%. Kesepakatan ini berlaku efektif mulai 14 Mei 2025 selama 90 hari, dengan pengecualian tarif 20% atas produk fentanyl yang tetap diberlakukan oleh AS.
Dari sisi kebijakan moneter, pelaku pasar mulai menurunkan ekspektasi mereka terhadap pelonggaran suku bunga oleh The Federal Reserve. Jika sebelumnya pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga mulai Juli, kini ekspektasi mundur ke September, dengan proyeksi dua kali pemangkasan sepanjang tahun ini.
Sementara itu, dari dalam negeri, optimisme pasar turut didorong oleh rilis data Indeks Penjualan Riil (IPR) oleh Bank Indonesia. IPR pada Maret 2025 tercatat sebesar 248,3 atau tumbuh 5,5% secara tahunan (yoy), meningkat signifikan dibandingkan pertumbuhan Februari sebesar 2,0% (yoy). Pertumbuhan ini mengindikasikan pemulihan sektor ritel dan meningkatnya daya beli masyarakat, yang merupakan sinyal positif bagi aktivitas ekonomi domestik.