[Medan | 19 November 2025] Pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) baru yang akan memberikan kewenangan kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengimpor energi langsung dari perusahaan asal Amerika Serikat tanpa melalui proses lelang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa aturan tersebut masih dibahas bersama para pemangku kepentingan.
Airlangga menjelaskan, kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan tarif antara Indonesia dan AS yang dicapai pada Juli 2025. “Ini bagian dari kesepakatan reciprocal tarif. Jadi khusus untuk perusahaan Amerika Serikat, impor bisa dilakukan tanpa proses bidding,” ujarnya dalam 13th US–Indonesia Investment Summit di Jakarta, Senin (17/11/2025).
Menurut Airlangga, beleid ini diharapkan membantu mengurangi defisit perdagangan AS terhadap Indonesia yang ia sebut mencapai sekitar US$18 miliar. Perpres tersebut juga diharapkan mempercepat realisasi komitmen impor energi Indonesia dari AS senilai US$15 miliar.
Selain sektor energi, Indonesia juga telah berkomitmen meningkatkan pembelian produk pertanian asal AS hingga US$4,5 miliar. Berdasarkan kerangka kerja kesepakatan dagang AS–Indonesia yang dikutip dari laman resmi Gedung Putih, sejumlah komitmen komersial antara kedua negara mencakup pengadaan pesawat sebesar US$3,2 miliar; pembelian produk pertanian seperti kedelai, bungkil kedelai, gandum, dan kapas senilai US$4,5 miliar; serta pembelian LPG, minyak mentah, dan bensin dengan estimasi US$15 miliar.
Airlangga menambahkan, finalisasi Perpres tersebut akan bergantung pada penandatanganan kesepakatan tarif antara kedua negara. Ia menyebut proses negosiasi lanjutan masih berlangsung, dengan sebagian besar substansi telah disepakati dan saat ini memasuki tahap finalisasi legal drafting. Pemerintah menargetkan negosiasi dapat dituntaskan tahun ini. “Hampir semua teks sudah dibahas. Kita tinggal menunggu finalisasi legal drafting-nya,” ujar Airlangga.

