[Medan | 27 Agustus 2025] Harga saham emiten yang bergerak di sektor waste to energy (WTE) seperti PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) dan PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menguat signifikan sepanjang 2025.
Kenaikan ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam mengembangkan proyek pengolahan sampah menjadi energi bersih yang masuk Program Strategis Nasional (PSN), serta rencana penerbitan Patriot Bond oleh Sovereign Wealth Fund (SWF) Dantara Indonesia dengan bunga rendah 2%. Dana dari Patriot Bond salah satunya akan diarahkan untuk membiayai proyek WTE.
Kinerja OASA
Pada perdagangan Selasa (26/8/2025), saham OASA melesat 24,27% ke Rp256 per saham, atau telah naik lebih dari 81% sejak awal tahun. Net buy asing tercatat mencapai Rp237 miliar year to date, menandakan minat investor cukup kuat.
Namun dari sisi fundamental, kinerja OASA masih tertekan. Pendapatan usaha neto semester I-2025 turun menjadi Rp24,5 miliar dari Rp39,9 miliar, dengan laba kotor terpangkas hingga 82%. Perusahaan pun menanggung rugi bersih Rp15,47 miliar, berbanding terbalik dari laba Rp1,13 miliar pada semester I-2024.
Meski demikian, manajemen tetap optimistis karena proyek PSEL Cipeucang, Tangerang Selatan senilai Rp2,65 triliun yang digarap bersama China Tianying Inc ditargetkan mulai beroperasi pada 2028. PSEL ini diproyeksikan menghasilkan listrik 23 MW dari pengolahan sampah 1.100 ton per hari.
Kinerja TOBA
Saham TOBA juga mencatat lonjakan besar, naik 17,9% ke Rp1.350 pada perdagangan terakhir, atau melejit 239% sejak awal tahun. Net buy asing menembus Rp156 miliar year to date.
Dari sisi kinerja, bisnis batubara TOBA memang turun signifikan akibat melemahnya harga jual dan volume penjualan. Hal ini membuat perseroan mencatat rugi bersih US$115,61 juta pada semester I-2025. Namun, pilar baru TOBA di bisnis pengelolaan sampah mulai menunjukkan kontribusi positif, membukukan pendapatan US$59,6 juta dengan EBITDA US$10 juta, atau margin EBITDA 17%.
Transformasi TOBA diperkuat dengan akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. dan Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd. yang memperluas skala bisnis pengolahan limbah secara regional.
Prospek Sektor WTE
Pemerintah menargetkan pembangunan PSEL di 33 kota, meningkat dari 12 kota sebelumnya. Dukungan regulasi, pembiayaan melalui Patriot Bond, serta tren global menuju energi bersih menjadikan sektor WTE kian atraktif.
Meski secara fundamental masih menghadapi tantangan, terutama bagi OASA, sentimen positif dari arah kebijakan pemerintah dan dukungan pembiayaan murah menjadi katalis kuat bagi saham-saham di sektor ini. Ke depan, sektor WTE diperkirakan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan baru di pasar modal Indonesia.