[Medan | 25 November 2025] PT Gojek Tokopedia (GOTO) mengumumkan perubahan kepemimpinan perusahaan. Patrick Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama (CEO) yang telah dijabat sejak Juni 2023. Penggantinya, Hans Patuwo, akan diajukan untuk persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2025.
Hans Patuwo merupakan Direktur GOTO sejak 2021 dan saat ini menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) serta Presiden Layanan On-Demand. Sebelumnya, ia juga memimpin divisi Teknologi Finansial pada 2023 dan Kepala Pembayaran & Layanan Keuangan dari 2021 hingga 2022.
Di balik pergantian kepemimpinan ini, isu merger antara GOTO dan Grab kembali mencuat dan menjadi sorotan investor. Banyak pihak menilai pengunduran diri Patrick dapat menjadi sinyal awal dari rencana konsolidasi strategis kedua raksasa teknologi Asia Tenggara. Patrick sendiri menyampaikan pengunduran dirinya melalui dokumen keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), tanpa menjabarkan alasan secara rinci. Namun, pasar menafsirkan langkah ini sebagai kemungkinan percepatan integrasi bisnis yang lebih besar.
Selama menjabat, Patrick dinilai berhasil memperkuat fundamental keuangan GOTO melalui sejumlah transformasi strategis. Kini, transisi kepemimpinan ke Hans diharapkan berjalan mulus, sekaligus menjaga stabilitas operasional perusahaan di tengah wacana merger. Jika merger dengan Grab terealisasi, peta persaingan ekosistem digital di Asia Tenggara diprediksi akan berubah signifikan, dengan potensi sinergi yang mampu meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing regional.
Di sisi regulator, wacana penggabungan ini menjadi sorotan ketat terkait potensi monopoli dan dampak pada persaingan usaha. Pemerintah menegaskan pentingnya menjaga iklim kompetisi tetap sehat demi kepentingan konsumen. Sementara itu, para investor merespons dinamika ini dengan antusias, menantikan potensi peningkatan nilai saham melalui aksi korporasi tersebut.
Patrick menutup kepemimpinannya dengan apresiasi kepada seluruh tim GOTO, menilai perusahaan kini berada pada posisi lebih kuat untuk menghadapi fase pertumbuhan berikutnya yang lebih menantang. Dengan pergantian CEO ini, industri teknologi Indonesia memasuki babak baru yang sarat dengan peluang kolaborasi strategis dan konsolidasi regional.

